GenPI.co - Macet dan maraknya kawin kontrak di kawasan Puncak, Bogor, tak lagi menjadi tujuan wisata nasional. Bahkan, Kementerian Pariwisata telah mencoret dari daftar Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sejak tahun 2015.
Untuk mengembalikan Kawasan Puncak menjadi daerah tujuan wisata nasional, Bupati Bogor Ade Yasin akan membangun jalur alternatif Jalur Puncak Dua atau biasa disebut Jalur Poros Tengah Timur (PTT).
BACA JUGA: Penghulu Bodong Kawin Kontrak di Puncak Dibayar Rp 1 Juta
"Jalur Puncak Dua adalah solusi dari kemacetan yang terjadi di Puncak ini, sebab akan membawa banyak manfaat," uja Ade Yasin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (23/12).
Politisi PPP itu bertekad mengembalikan kawasan Puncak menjadi tujuan wisata nasional dengan mengatasi kemacetan.
Dia berharap uluran tangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun jalur yang juga menghubungkan antara Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur itu.
BACA JUGA: Kawin Kontrak di Puncak, Uang Mahar Paling Murah Rp 5 Juta
Namun, lanjut Bupati, untuk membangun jalan yang melintas di empat kecamatan di Kabupaten Bogor itu membutuhkan biaya sekitar Rp1,2 triliun.
"Empat kecamatan yang akan dilalui Jalur PTT itu Kecamatan Babakan Madang, Sukamakmur, Cariu dan Tanjungsari," tandasnya.
Jalan yang memiliki panjang 46 kilometer itu lahannya sudah dibebaskan, tapi pembangunannya yang sempat dilakukan oleh Kementerian PUPR pada tahun 2015, kini terhenti. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News