Libur Nasional Hanya 8 Hari Setahun, Ini Usulan Konsultan...

23 Desember 2019 19:20

GenPI.co - Usulan pengurangan libur nasional menjadi 8 hari dalam satu tahun, pasti mengagetkan para pekerja di tanah air.

Hal tersebut diungkapkan oleh konsultan teknik dan manajemen Djosi Djohar.

BACA JUGA: Tampang Tegas Menhan Prabowo Subianto, Bisa Meleleh Karena Ini...

Menurut Djohar, pemerintah harus mendorong produktvitas sumber daya manusia (SDM) guna menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Djohar membeberkan, langkah yang perlu diambil yakni, melakukan pemangkasan masa usia pensiun dari 58 tahun menjadi 45 tahun.

BACA JUGA: Menjaga Wangi dan Segar Si Miss, Jaminan Bikin Suami Lupa Daratan

Sementara lain, pemerintah juga harus memformat efektivitas waktu kerja dengan mengurangi hari libur nasional dan memperpanjang jam kerja.

"Aturan waktu kerja yang berlaku saat ini tidak selaras dengan jargon Presiden Joko Widodo kerja kerja kerja. Hari libur nasional perlu dikurangi, yang tadinya 15 hari menjadi delapan hari saja," tulis Djosi Djohar, Senin (23/12).

BACA JUGA: Misteri Gadis Penenun di Uang Kertas Rp 5.000 Terjawab, Ini Dia..

Menurut Djohar, delapan hari yang dimaksud adalah Iduladha, Idulfitri, Natal, Nyepi, Waisak, Imlek, Kemerdekaan dan Kesaktian Pancasila. 

Sementara tujuh hari lainnya seperti tahun baru Masehi, tahun baru Hijriyah tetap sebagai hari besar, akan tetapi tidak disertai libur nasional.

BACA JUGA: Mbak You Ramalkan Bencana Besar, Ini Daftar Hari dan Tempatnya

Menurut kader PDI Perjuangan itu, bila perlu dua hari libur dalam seminggu yakni, Sabtu-Minggu dikurangi menjadi 1 hari saja dan digeser pada hari Jumat. 

Hal tersebut tak lain untuk efektivitas jam kerja. 

BACA JUGA: Wow... Ingin Payudara Besar Alami? Ini Dia Rahasianya

Selain memang, agar sebagian besar kaum muslim lebih fokus menjalankan ibadahnya.

"libur Jumat saja. Sabtu, Minggu hingga Kamis waktu kerja. Hari Jumat sepertinya tidak efektif dijadikan hari kerja. Indonesia mayoritas Islam, jadi diliburkan aja," imbuhnya.

BACA JUGA: Percaya Mentimun Bikin Becek? Padahal Khasiatnya Mencengangkan...

Djohar berharap dengan pengurangan waktu libur dan memaksimalkan jam kerja akan mendorong produktivitas nasional. 

Dia pun tidak yakin dengan jam kerja seperti saat ini Indonesia mampu mencapai nomor 5 GDP dunia.

BACA JUGA: Ramuan Jahe Merah Ini Tokcer Banget, Bikin Istri Ngos-ngosan...

"Intinya jam kerja, hari kerja, hari libur dan cuti kerja perlu ditinjau ulang. Dengan kondisi jam kerja sekarang yang 40 jam per minggu harus dirubah menjadi 48 jam per minggu," ujar Djohar.

Tak hanya itu saja, Djohar pun juga menyoroti tentang hari cuti bersama. 

BACA JUGA: Joosss... Buah Mengkudu Bisa Membuat Tenaga Tahan Semalaman

Djohar meminta pemerintah meninjau kembali. Misalkan saat libur Idulfitri yang disertai cuti bersama 5-6 hari.

"Pada Idulfitri cukup libur 1 hari saja, tidak disertai tambahan hari cuti bersama," tutur dia.

Djohar pun berpesan agar Presiden Jokowi melakukan langkah kongkrit, salah satunya mendorong produktifitas SDM jika ingin ekonomi nasional tumbuh tinggi. 

"Pak Jokowi dengan otoritasnya harus mampu melakukan terobosan mengubah kebiasaan-kebiasaan lama agar slogan kerja kerja kerja akan terimplementasikan di masyarakat," tegasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co