Sungai Paku, kalimat ini kalau dicerna sekilas bermakna sungai yang banyak paku. Tetapi makna itu berbeda dengan Sungai Paku di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
Di Kabupaten yang dijuluki serambi Mekah Riau itu, Sungai Paku ialah sebuah Desa di Kecamatan Kampar Kiri yang memiliki wisata alam bendungan. Luasnya sekitar 40 ribu hektar.
Bendungan itu dibangun Pemerintah, pada tahun 1978 dan mulai difungsikan pada tahun 1980. Pada bulan September 2017 lalu, para masyarakat setempat sadar dengan potensi pariwisata di tempat itu, kemudian Sungai Paku diresmikan sebagai objek wisata alam bendungan.
Di objek wisata alam ini, para wisatawan disajikan atraksi telusur bendungan, menggunakan speed boat yang telah disiapkan oleh kelompok sadar wisata bendungan.
Ada tujuh speed boat yang bisa digunakan. 1 speed boat memiliki kapasitas penumpang sebanyak 15 orang. Biayanya sewanya tidak mahal, untuk 1 orang wisatawan hanya dibebankan 15 ribu rupiah saja.
Speed boat terbuat dari fiber ini membawa wistawan menelusuri indahnya danau yang terbendung di desa itu. Pemandangan pulau-pulau kecil dan aktivitas budidaya ikan keramba jaring apung milik masyarakat, menjadi panorama yang indah memanjakan mata tamu yang datang.
Selanjutnya, speed boat mengajak pengunjungnya menelusuri sungai kecil menuju air terjun Muara Bambu dan air terjun Cimpedak Mati. Dua air terjun ini tingginya sekitar 5 hingga 8 meter. Pengunjung bisa mandi di tempat ini, dinginnya percikan air terjun dipastikan bisa membuat menggigil para tamu yang datang.
Di tempat itu, pemuda Desa Sungai Paku, Nanang (20) menjelaskan, selain dua air terjun tersebut masih ada dua air terjun lagi, yaitu air terjun Pematang Ago dan Sijoniah, tingginya 10 dan 15 meter.
Baca Juga : Es Air Mata Pengantin, Minuman Kebahagiaan dari Riau
"Untuk menuju lokasi air terjun Sijoniah, wisatawan harus meninggalkan speed boat, lalu berjalan kaki menelusuri anak sungai sekitar 3 jam," jelasnya.
Selain menyajikan panorama air terjun, di wisata alam bendungan juga menyajikan tempat foto instagramable, yakni Batang Kayu Merbau. Lokasinya di tengah danau, tepat berada di batang kayu Merbau yang sudah mati.
Kayu tersebut menjulang terbagi dua batang, tingginya sekitar 10 meter. Di bagian bawahnya dibangun panggung kayu ukuran 4 meter persegi, dihiasi bunga plastik berwarna warni. Lokasi ini juga tempat favorit para wisatawan untuk mengabadikan momen mereka ketika berada di bendungan Sungai Paku.
Bagi wisatawan yang ingin mencoba wisata alam bendungan ini, jaraknya 72 kilometer dari Kota Ibu Kota Provinsi Riau (Pekanbaru). Dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. (hru/cbc).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News