Kalung Raksasa Ani Ka’bo Diganjar MURI

25 Oktober 2018 21:38

Festival Budaya Irau Malini (FBIM) benar-benar bertabur rekor MURI. Hari Kamis (25/10), giliran masyarakat Dayak Sa’ban yang mengukir prestasi itu. Mereka menghadirkan sebuah kalung Ani Ka’bo berukuran raksasa. Alhasil, atraksi tersebut diganjar MURI dengan kalung tradisional Ani Ka’bo dengan ukurannya terbesar.

Penganugerahan rekor MURI pada kalung raksasa ini membuat jumlah rekor MURI dalam festival ini bertambah menjadi 10 jenis rekor.

Senior Manager Museum Rekor Dunia-Indonesia Yusuf Ngadri mengatakan, FBIM-9 ini menginspirasi. Mereka berlomba-lomba menciptakan prestasi dari potensi budaya etnisnya. Ani Ka’bo ini yang terbesar dianggapnya layak untuk dicatat di lembaganya.

“Kami sudah mengeceknya secara komprehensif. Kalung dan liontinnya ini punya filosofi tinggi. Lambang status sosial, ada arus emosi dan spiritual. Semua mengarah kepada inner value,”  ungkapYusuf Ngadri di sela-sela pemberian rekor tersebut.

Baca juga: Ani Ka'bo, Identitas Masyarakat Dayak Sa'ban

Ketua Persekutuan Masyarakat Dayak Sa’ban Malinau Johnson Pawang mengatakan, pengakuan MURI atas Ani Ka’bo menjadi berkah.

“Pengakuan rekor MURI atas Ani Ka’bo ini menjadi berkah bagi kami. Ada banyak filosofi yang ingin disampaikan. Etnis Dayak Sa’ban ini lebih mengutamakan kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong, dan toleransi. Kami berharap dengan rekor ini, masyarakat Dayak Sa’ban semakin meresapi pesan dari Ani Ka’bo ini,” kata Johnson.

Filosofi besar juga dimiliki kalung yang melingkar. Dihiasi manik-manik multi motif dan kaya warna, kalung ini menyiratkan simbol kekerabatan. Atau, berkerabat dengan berbagai suku dan bangsa lainnya. Dalam pemecahan rekor MURI Ani Ka’bo ini, Dayak Sa’ban Malinau mendapat kunjungan dari saudaranya di Malaysia. Suku Dayak Sa’ban Miri, Serawak, Malaysia, datang dengan 8 orang.

“Di Malaysia juga ada Suku Dayak Sa’ban. Kami sudah lama bersaudara. Namun, ini kali pertama kami bisa berkunjung di event besar Dayak seperti ini. Secara budaya kami sama. Di sana juga ada Ani Ka’bo dan filosofinya sama. Kami takjub dengan pemecahan rekor MURI. Hal ini menjadi bentuk pengakuan bagi budaya kami,” jelas Presiden Persatuan Masyarakat Dayak Sa’ban Miri Usat Bilong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co