GenPI.co - Program Rumah DP Nol Rupiah rupanya masih sepi peminat. Anggaran program kebanggaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu akhirnya terpaksa dipangkas.
"Mungkin salah satu alasan itu (rumah DP 0 Rp) di-hold karena ada rusunawa tersedia 6.000 unit," ujar Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D Justin Andrian saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Kamis (29/11).
BACA JUGA: Mau Rumah DP 0 Rupiah di Jakarta? Segini Angsuran yang Termurah
Dari paparan Justin, unit rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Pondok Kelapa masih banyak yang kosong. Sementara pembangunan masih terus dilakukan.
Sosialisasi Rumah DP 0 Rupiah juga masih sangat minim. Fakta tadi ditemukan Justin selama masa reses. "Pas saya reses, masyarakat banyak yang tak tahu, misalnya mekanismenya," ujar politikus Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
BACA JUGA: Duh, Pendaftar Rumah DP 0 Rupiah Ada yang Punya Porsche!
Menanggapi pemotongan anggaran pada program prioritasnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan hal tersebut masih dapat dikondisikan.
"Ya masih dalam pembicaraan tunggu sampai final RAPBD. Nanti mudah-mudahan bisa dibahas semuanya," kata Anies.
Sebelumnya, DPRD DKI memangkas beberapa anggaran Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 yang dianggap tidak terlalu penting.
Contohnya adalah anggaran rumah DP 0 Rp menjadi Rp500 miliar yang pada pengajuan KUA-PPAS dianggarkan sebesar Rp2 triliun.
Pada Rapat Paripurna kedua disetujui besaran anggaran untuk rumah DP 0 Rp menjadi Rp1 triliun. Akhirnya, anggaran disepakati Rp500 miliar dalam penandatanganan nota kesepakatan (MoU) KUA-PPAS APBD 2020 di gedung DPRD DKI. (ant/dil/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News