GenPI.co - DPRD DKI mengaku tak bisa menghentikan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) tahap satu karena anggaran untuk pembangunan sudah digelontorkan.
"Tidak mungkin kami hentikan yang sudah direncanakan, sementara PMD sudah sempat dikeluarkan. Kecuali dari sejak awal ada permasalahan seperti ini tentu kita stop secara total," kata Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga saat ditemui di TIM Jakarta, Selsa (26/11).
BACA JUGA: Seniman: Kami Tak Butuh Hotel Bintang 5
Pandapotan mengatakan pada 2019, sudah ada Rp 200 miliar yang dikucurkan dalam revitalisasi Taman Ismail Marzuki tahap satu untuk membangun masjid, wisma TIM yang terdiri dari galeri pameran, perpustakaan, pusat dokumentasi HB Jassin, dan tempat penginapan untuk umum.
Pandapotan menilai kegiatan seniman tidak akan terganggu dengan adanya revitalisasi di kawasan TIM karena pembangunan yang dilakukan oleh Jakpro saat ini berada di kawasan yang dulunya digunakan oleh pedagang.
"Setelah kami lihat turun ke lapangan, lokasi yang mau dibangun gedung itu semua yang dekat dulu tempat pedagang- pedagang. Sementara gedung induk dan gedung teater tidak ada perubahan," kata politikus dari fraksi PDI Perjuangan itu.
BACA JUGA: TIM Mau Dibangun Hotel Bintang 5, Begini Pesan Djarot Buat Anies
Pandapotan mengatakan komisi B yang memegang bidang Perekonomian akan kembali membahas secara mendalam kajian yang telah dilakukan oleh Jakpro dalam revitalisasi TIM yang ternyata sudah direncanakan sejak 2007 lalu.
Diketahui, Jakpro juga telah mengajukan dana untuk revitalisasi TIM tahun 2020 sebesar Rp 600 miliar.
Sebelumnya, para seniman TIM menolak adanya pembangunan hotel dalam revitalisasi kawasan pusat kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang akan dikelola oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News