Pilot Pusing Berat, Batik Air Mendarat Darurat di Kupang

17 November 2019 19:45

Batik Air bernomor ID-6548 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) ke Bandar Udara El Tari, mendarat darurat di Kupang. Sebelum mendarat, Minggu (17/11), pilot mengaku pusing.
 
“Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan. Indikasinya pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas,” kata Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (17/11).

BACA JUGA: Terbang Nonstop, Batik Air Buka Rute Baru Jakarta-Timika

Sebelum menerbangkan pesawat Airbus 320-200CEO registrasi PK-LUF itu, pilot dinyatakan laik terbang,

“Sudah melalui pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, dinyatakan laik terbang (airworthy for flight),” katanya.

BACA JUGA: Batik Air Datangkan Pesawat Baru Jenis Airbus 320

Seluruh kru yang bertugas, menurut Danang, sudah berdasarkan prosedur dan tindakan yang tepat. 

“Kondisi ini sudah sesuai tindakan operasional penerbangan dalam buku manual,” ujarnya.

Setelah pesawat berada di landas parkir (apron) dan pada posisi sempurna, pilot langsung mendapatkan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada kru pesawat dan seluruh pihak yang sudah membantu penanganan penerbangan ID-6548,” katanya.

Batik Air sudah menerbangkan pesawat pengganti dari Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) ke Kupang.

Salah seorang penumpang Batik Air, Libby Sinlaeloe, ketika dihubungi wartawan di Kupang, Minggu, membenarkan adanya pendaratan darurat pesawat di Bandara El Tari Kupang.

"Betul penerbangan kami dengan Batik Air tadi mendarat darurat setelah 30 menit sebelumnya pesawat bergoyang-goyang di udara sebelum mendarat di Bandara El Tari Kupang," katanya.

Dia menjelaskan, saat pesawat mendarat sampai ujung landasan, mesin pesawat langsung mati. Co pilot akhirnya mengambil alih hingga apron.

"Mesin pesawat tiba-tiba mati dan pesawat berhenti di ujung landasan sehingga membuat suasana ribut dalam pesawat karena semua pada panik," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co