GenPI.co - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti meminta para guru di Indonesia supaya berhati-hati dalam menggunakan media sosial (medsos).
Mendikdasmen menyebut di era digitalisasi banyak konten sekadar mencari sensasi dan mengejar viral.
"Sekarang ini banyak konten yang hanya mencari sensasi untuk sesuap nasi. Yang penting viral, padahal isi kontennya belum tentu kebenarannya," kata Abdul Mu'ti, dikutip Minggu (27/4).
Abdul Mu'ti menjelaskan banyak konten yang berisi fitnah dan berita yang menyesatkan.
Maka dari itu, dia mengimbau guru-guru berhati-hati dalam melihat dan membuat konten di media sosial.
"Ada lagi gerakan baru no viral no justice atau kalau tidak viral tidak ada penegakan, makanya kadang didramatisasi yang belum tentu kebenarannya," papar dia.
Di sisi lain, Mendikdasmen mengingatkan masyarakat berhati-hati saat mencari lowongan kerja secara online.
Menurut dia, banyak yang menjadi korban penipuan dan perdagangan manusia yang direkrut melalui cara ini,
"Masyarakat Indonesia yang saat ini tertahan di negara Kamboja dan Myanmar itu rata-rata karena korban penipuan. Jadi harus hati-hati betul jika mencari kerja lewat jalur online," tegas dia.
Selain itu, dia menambahkan Kemendikdasmentengah mengembangkan kurikulum deep learning.
Dia membeberkan kurikulum ini mengedepankan pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful.
Nantinya siswa tidak hanya mendapatkan materi, tetapi juga bisa memahami setiap topik yang dipelajari.
"Kita ingin pendidikan yang dalam pelaksanaannya guru semangat memberikan pendidikan yang terbaik, semangat mencintai ilmu, mencintai murid dan murid mencintai guru," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News