GenPI.co - Para pemudik diminta mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi hingga 30 Maret 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengimbau pemudik untuk selalu memperhatikan informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan.
Muhari membeberkan dalam 10 hari terakhir atau pada medio 20-30 Maret ini sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat hingga ekstrem.
Dia menyebut potensi hujan dengan intensitas lebat-ekstrem tersebut dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer.
Penyebabnya adalah gelombang regional mulai dari fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin, dan keberadaan bibit siklon tropis di Samudera Hindia selatan Banten.
“Kondisi tersebut belum banyak berubah sebagaimana yang terjadi pada pekan sebelumnya di bulan Maret yang lalu,” kata dia, dikutip Selasa (25/3).
Berdasarkan hasil prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diketahui Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya diprediksi dilanda hujan dengan intensitas tinggi pada 23-30 Maret.
Cuaca serupa diperkirakan terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 25 Maret 2025.
Selanjutnya, di Jawa Barat dan Jawa Timur diprakirakan mengalami hujan lebat pada 26 Maret 2026, diikuti Sumatra Barat pada 27 Maret 2025.
BMKG bahkan memprakirakan terjadi hujan ekstrem berpotensi angin kencang serta puting beliung pada 26 Maret 2025.
Muhari menegaskan BNPB telah berkoordinasi dengan berbagai lembaga guna mengantisipasi potensi dampak cuaca ekstrem terhadap arus mudik Lebaran.
Di sisi lain, Kementerian Perhubungan memprakirakan jumlah pemudik Lebaran 2025 ada sebanyak 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari jumlah penduduk Indonesia.
Adapun puncak arus mudik diperkirakan jatuh pada H-3 Lebaran Idulfitri atau 27-28 Maret 2025.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News