GenPI.co - Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI) menggandeng Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk mendukung pemerintah mewujudkan kebijakan yang inklusif.
Adapun dukungan yang diberikan INKLUSI dan OMS berupa acara diskusi bertema 'Memperkuat Kebijakan Inklusif di Indonesia' yang berlangsung di Menteng, Jakarta, Selasa (18/3).
Inti acara tersebut membahas mengenai pentingnya pendekatan multipihak untuk memperkuat kebijakan inklusif yang berlandaskan prinsip Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI).
Team Leader INKLUSI Kate Shanahan menekankan bahwa penguatan isu GEDSI bukan hanya tentang memenuhi target statistik, tetapi juga tentang menciptakan perubahan kebijakan yang berkelanjutan.
"Saat semua menyadari pentingnya isu GEDSI menjadi bagian kebijakan pemerintah jangka panjang, kami optimistis akan terjadi perubahan sosial yang memastikan setiap individu punya kesempatan berkontribusi dan menikmati hasil pembangunan," ucap Kate dari rilis yang diterima GenPI.co, Selasa (19/3).
Kesetaraan akses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, peningkatan kesempatan kerja, dan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan menjadi fondasi bagi pembangunan yang inklusif di Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan target ambisius untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Kate menekankan bahwa kolaborasi dengan OMS merupakan kunci bagi INKLUSI mendukung pemerintah mencapai target secara efektif dan berkelanjutan.
"INKLUSI menggandeng 11 OMS dari 32 provinsi untuk memperkuat kapasitas lokal dalam mengintegrasikan perspektif GEDSI," beber Kate.
Dari 11 OMS tersebut, beberapa di antaranya ialah Aisyiyah, Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia, Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), dan KEMITRAAN yang turut hadir pada acara diskusi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News