GenPI.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan di beberapa daerah, khususnya terdampak banjir.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan modifikasi cuaca itu rencananya digelar sampai 8 Februari di daerah-daerah yang dinilai rawan.
“Kami, BMKG akan melakukan modifikasi cuaca. Konsepnya adalah menghalangi awan-awan yang harusnya bergerak, bertiup ke area rawan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan. Jadi, dijatuhkan misalnya di laut, tidak dijatuhkan di darat,” kata dia, dikutip Rabu (5/3).
Dwikorita membeberkan caranya adalah awan-awan itu dipecah atau diturunkan airnya supaya tidak mengumpul menjadi kumpulan awan.
Dia menyebut awan yang mengumpul itu membuat intensitas hujan menjadi tinggi
“Kalau tidak diturunkan, maka awan-awan itu akan menggerombol, mengumpul, seperti yang kemarin terjadi itu kumpulan awan, kalau kita lihat dari satelit awan itu luasnya hampir seluas wilayah Provinsi Jawa Barat. Jadi, Provinsi Jawa Barat, dari satelit, sudah tertutup awan. Bahkan, sampai ke Lampung dan Palembang,” papar dia.
Dalam hal ini, BMKG mencegah awan-awan yang terbentuk tumbuh menjadi kumpulan awan.
“Jangan sampai awan tumbuh sebanyak itu sehingga masih datang sedikit turunkan di laut, datang sedikir turunkan di waduk,” tegas Dwikorita.
Di sisi lain, sejumlah wilayah yang menjadi sasaran modifikasi cuaca BMKG adalah daerah pegunungan di Jawa Barat.
“Prioritas di Jawa Barat, karena memang yang paling rentang di Jawa Barat, terutama di daerah pegunungan, di Puncak, awannya dari situ. Nanti, bisa jadi sumber banjir untuk ke hilir. Tidak hanya kena Jawa Barat, tetapi juga bisa mengalir ke arah utara, ke DKI (Jakarta) juga banjir, dikhawatirkan bisa begitu. Sungai-sungainya kan juga mengalir ke utara,” ungkap dia.
Sebagai informasi, hujan deras menerjang kawasan Puncak, Bogor, Bekasi, Depok, dan Jakarta sejak awal pekan ini.
Akibatnya, sejumlah sungai meluap dan menyebabkan banjir di Bekasi, Depok, dan di Jakarta.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News