Novel Baswedan Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Ini Kata KPK…

07 November 2019 12:30

GenPI.co - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai politikus PDI Perjuangan Dewi Ambarwati, yang melaporkan Novel Baswedan dengan sangkaan merekayasa penyiraman air keras, sebagai sosok tidak berperikemanusiaan.

Febri menerangkan laporan Dewi itu juga tidak relevan dengan hasil investigasi Polri yang memang menyebut terjadinya penyerangan air keras kepada Novel. 

BACA JUGA: 7 Fakta Aliran Sesat di Gowa, Pengin Masuk Surga Bayar Rp50 Ribu

"Nah, sekarang bagaimana mungkin Novel yang dituduh melakukan rekayasa tersebut," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (6/10).

Karena itu, Febri mengharapkan polisi akan menyikapi laporan Dewi itu dengan profesional. Dia meyakini polisi tidak mungkin meningkatkan pelaporan tersebut ke tahap penyidikan bila buktinya tidak kuat.

BACA JUGA: Novel Baswedan Apes Banget, Mata Jadi Buta Malah Dituduh Rekayasa

"Jangan sampai Novel menjadi korban berulang kali karena berbagai isu hoaks begitu, kebohongan dan lain-lain," kata Febri.

KPK menilai publik sudah tahu Novel Baswedan sejak awal adalah korban teror yang sampai saat ini pelakunya belum juga tertangkap.

"Kami sangat menyayangkan dan rasanya ada orang-orang yang bertindak di luar rasa kemanusiaan kita. Saat Novel yang sudah jadi korban. Jelas-jelas menjadi korban dari pemeriksaan dokter pertama kali sampai dibawa ke Singapura, itu sangat jelas bahwa dia adalah korban dari penyiraman air keras," kata Febri.

BACA JUGA: Sri Mulyani Ungkap Bancakan Penyaluran Dana ke Desa Siluman

Febri pun berharap ‎polisi segera menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan sehingga terang kasus ini, dan terkuak siapa otak pelaku penyerangan itu.

"Apalagi Presiden sudah memberikan target meskipun kemarin diperpanjang," imbuh Febri.

BACA JUGA: Tamara Bleszynski Tetap Seksi, Kalau Pergi Ke Pasar Bikin Nganga

Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan Dewi Ambarwati melaporkan Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (6/11). Dia melapor ke polisi karena mencurigai penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK pada 2017 lalu itu adalah rekayasa.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co