GenPI.co - Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zuly Qodir mengatakan Indonesia cukup kondusif untuk menaungi perbedaan agama dan golongan.
“Kondisi Indonesia sebagai negara yang toleran relatif baik pada 2024,” kata Zuly, Senin (30/12).
Zuly merujuk kepada Pemilu 2024 yang menurut dirinya minim sentimen agama maupun golongan.
“Ini menunjukkan kemajuan dan kedewasaan dalam berpolitik yang makin meningkat yang perlu kita jaga bersama,” ujar Zuly.
Zuly meminta pemerintah mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk bisa terlibat dalam membumikan nilai toleransi.
Dengan demikian, semua lapisan masyarakat akan lebih menghargai keragaman dan kebinekaan.
Zuly juga meminta semua pihak mewaspadai pergerakan jaringan teror yang mengancam stabilitas dan keamanan.
Menurut dia, media sosial bisa menjadi salah satu alat melawan intoleransi dan radikalisme.
“Dalam era digital saat ini, penyebaran ide-ide intoleran melalui media sosial menjadi tantangan tersendiri,” kata Zuly.
Zuly menjelaskan kelompok intoleran masih aktif menyebarkan paham negatif secara online.
“Oleh karena itu, perlu ada kontra narasi yang kuat untuk melawan ide-ide tersebut. Kalau itu tidak dilakukan, media sosial akan dikuasai kelompok-kelompok yang setuju terhadap radikalisme dan terorisme," kata Zuly.
Zuly juga menyebut penyebaran pesan perdamaian dan toleransi tidak hanya tugas pemerintah, tetapi juga masyarakat
Hal itu sejalan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mengajak seluruh elemen masyarakat berpartisipasi melawan narasi intoleransi dan radikalisme.
“Dalam konteks ini, BNPT mendorong masyarakat aktif menyebarkan gagasan damai dan saling menghargai di media sosial serta dalam interaksi sehari-hari,” kata Zuly. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News