GenPI.co - Cuaca ekstrem berupa peningkatan curah hujan sebesar 20% diperkirakan melanda sejumlah daerah selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kondisi ini membuat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini.
"Cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina lemah yang dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen," kata dia, Minggu (8/12).
Dwikorita menjelaskan cuaca ekstrem ini karena dinamika atmosfer, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi cold surge (seruakan udara dingin).
Fenomena ini bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia.
Fenomena ini juga diproyeksikan aktif selama periode Nataru.
"Kedua fenomena ini memiliki potensi untuk meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, meskipun skala dan dampaknya masih memerlukan pemantauan lebih lanjut," papar dia.
Di sisi lain, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, ada sebanyak 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan musim libur Nataru 2025.
"Mayoritas pelaku perjalanan tersebut menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor sehingga sangat rentan menghadapi cuaca ekstrem dalam perjalanannya," ungkap.
Di sisi lain, pihaknya terus memantau kondisi ini secara cermat.
Selain itu, BMKG akan menyampaikan peringatan dini cuaca setiap pekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian.
Di samping itu, aplikasi BMKG mobile menyediakan fitur Digital Weather for Traffic (DWT).
"Pengguna dapat mengakses informasi peringatan dini, cuaca jalur darat, cuaca rute perjalanan, cuaca bandar udara, cuaca pelabuhan, cuaca penyeberangan, hingga informasi penerbangan dan gelombang," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News