GenPI.co - Antrean kendaraan penumpang kapal memadati Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan akibat cuaca buruk yang terjadi di perairan Selat Sunda sejak Selasa (3/12).
General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Syamsudin mengakui aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni menuju Merak terkendala akibat cuaca buruk.
"Sehubungan dengan kondisi cuaca pada penyeberangan lintas Bakauheni-Merak Banten, yang kurang bersahabat, oleh karena itu kami mengimbau pengguna jasa yang akan melakukan penyeberangan untuk selalu berhati-hati," kata dia, dikutip Rabu (4/12).
Syamsudin membeberkan di lintasan Bakauheni menuju Merak saat ini terjadi cuaca ekstrem.
Hal ini berdampak terhambatnya pelayanan terhadap pengguna jasa penyeberangan karena proses bongkar muat kapal membutuhkan waktu yang lebih lama.
"Oleh karena itu kami mohon pengertian seluruh pengguna jasa, dan tetap mengikuti arahan petugas di lapangan dan melakukan antisipasi kemungkinan adanya antrean di area pelabuhan," papar dia.
Salah satu warga asal Lubuk Linggau, Sumatra Selatan, Ipan, mengaku cuaca ekstrem ini membuat dirinya bersama keluarga tertahan di Pelabuhan Bakauheni.
"Hampir empat jam kami di pelabuhan ini, informasinya di Pelabuhan Merak sempat ditutup akibat cuaca buruk ini makanya di sini kendaraan penumpang kapal pada ditahanin pak," ungkap dia.
Dia merasa khawatir untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan kondisi cuaca buruk ini.
"Tadi sempat keluar dari mobil mendekat ke arah dermaga ombaknya besar sampai-sampai kapalnya susah sandar," tutur dia.
Sementara itu, Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin melakukan monitoring untuk memastikan keselamatan pelayaran.
"Kami sudah melakukan monitoring serta mengunjungi ruang Logistic Positioning System (LPS) untuk memantau pergerakan kapal dan kondisi angin," papar Kapolres.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk ASDP, KSOP Cabang Bakauheni, dan pihak Tol Bakter PT HK untuk mengatur arus kendaraan di pintu masuk dan dermaga.
"Potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah Merak-Bakauheni, terutama pada malam hingga dini hari. Hal ini dapat menyebabkan gangguan operasional penyeberangan atau sandar kapal di dermaga," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News