Redam Politisasi Agama, Hendri Satrio Imbau Pemerintah Terus Gaungkan Pancasila

22 November 2024 10:00

GenPI.co - Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio mengajak masyarakat menjaga kerukunan dan persatuan menjelang Pilkada Serentak 2024.

Sebab, ada banyak dinamika yang terjadi di tengah masyarakat menjelang hari pencoblosan pada 27 November 2024.

Salah satunya ialah narasi khilafah. Namun, gema narasi khilafah tidak sebesar pada era sebelumnya.

BACA JUGA:  Kemenpora Laksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila

“Penurunan sebaran narasi khilafah ini berarti masyarakat Indonesia sudah makin memahami bahwa Pancasila adalah dasar negara yang memang harus diimplementasikan,” kata Hendri Satrio, Kamis (21/11).

Pria yang karib disapa Hensat itu menyebut khilafah tidak sesuai di Indonesia atau kehidupan bernegara.

BACA JUGA:  Alissa Wahid: Pancasila Konstitusi Pemersatu Bangsa Melawan Intoleransi dan Ekstremisme

Menurut Hendri Satrio, narasi khilafah menjelang pilkada menyasar golongan tertentu, yakni yang belum memahami kehidupan bernegara berlandaskan Pancasila.

“Oleh karena itu, memang pekerjaan rumah besar bagi pemerintah untuk terus-menerus menggaungkan kehidupan berlandaskan Pancasila,” ujar Hendri Satrio.

BACA JUGA:  Tantangan Pancasila: Menghadapi Intoleransi dengan Berbagai Wajah di Indonesia

Pengamat politik itu menyarankan pemerintah mengajak tokoh agama untuk menyadarkan masyarakat yang menginginkan khilafah.

“Pelibatan alim ulama dalam penyadaran kehidupan berpancasila itu penting sehingga yang masih terpengaruh narasi khilafah menjadi berkurang dan akhirnya tidak ada,” kata Hendri Satrio.

Hensat menilai konsep moderasi beragama yang selama ini diusung Pemerintah adalah cara yang efektif dalam menjembatani berbagai perbedaan masyarakat.

Menurutnya, moderasi beragama artinya saling menghormati agama lain dan kemudian bertoleransi terhadap ajaran-ajarannya.

“Tanpa ada kesadaran untuk menjalankan moderasi beragama, Indonesia yang memang beraneka ragam suku, bangsa, dan agamanya ini menjadi sulit untuk dipertahankan,” ujar Hendri Satrio.

Hendri Satrio mengatakan narasi khilafah bermunculan karena masih ada ketimpangan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat.

“Cara paling efektif ialah pemenuhan kebutuhan ekonomi sehingga masyarakat lebih sejahtera,” ujar dia.

Menurut Hendri Satrio, tingkat kepercayaan terhadap Pancasila akan makin besar ketika masyarakat sejahtera.

“Dengan demikian, mereka tidak lagi perlu mencari ideologi-ideologi lain, ajaran-ajaran lain, dan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan Pancasila, termasuk khilafah,” kata Hendri Satrio. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co