Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Ini Upaya Daop 6 Yogyakarta

07 November 2024 14:30

GenPI.co - Daop 6 Yogyakarta melakukan langkah antisipatif terkait gangguan hidrometeorologi seperti curah hujan ekstrem, banjir, tanah longsor, genangan, pohon tumbang, dan lainnya.

Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan bencana hidrometeorologi menjadi tantangan tersendiri bagi KAI guna menjaga keselamatan perjalanan KA.

“Daop 6 Yogyakarta melakukan langkah antisipatif guna menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan KA dari gangguan tersebut,” kata dia, Kamis (7/11).

BACA JUGA:  Daop 6 Uji Coba KA Bandara Rute Bandara Adi Sumarmo - Madiun

Krisbiyantoro menjelaskan bahwa intensitas hujan yang cukup tinggi seperti yang terjadi akhir-akhir ini meningkatkan kesiapsiagaan Daop 6.

Salah satunya dengan menyiapkan prasarana secara optimal dalam rangka menghadapi gangguan-gangguan yang mungkin terjadi.

BACA JUGA:  Daop 6 Yogyakarta Tutup Perlintasan Sebidang antara Stasiun Solo Kota dengan Sukoharjo

Dia menyebut langkah proaktif keselamatan terus dijalankan Daop 6 tidak hanya pekerja, namun manajemen juga turun langsung.

"Hingga saat ini kami secara berkala melaksanakan pengecekan sarana dan prasarana perjalanan KA melalui berbagai metode, seperti cek lintas antar stasiun dengan jalan kaki dan menggunakan kereta pemeriksaan khusus, selain pemeriksaan rutin harian oleh unit terkait," papar Krisbiyantoro.

BACA JUGA:  Daop 6 Lakukan Switch Over Jalur Ganda Solo-Semarang, Rel Layang Joglo Akhirnya Bisa Dilewati Kereta

Krisbiyantoro menambahkan pengecekan secara rutin dilakukan pada drainase-drainase di sepanjang jalur KA.

Hal ini menjadi perawatan rutin Daop 6 dan ketika terjadi intensitas hujan yang tinggi.

Di sisi lain, Daop 6 juga melakukan penguatan talud atau dinding penahan tanah untuk mencegah terjadinya longsor dan tanah amblas.

Daop 6 juga mengantisipasi adanya pohon tumbang dengan metode penopingan pohon-pohon besar yang berpotensi roboh ke arah jalur KA.

"Kami telah memetakan daerah-daerah pantauan khusus seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang. Hal tersebut guna memudahkan dalam menentukan langkah mitigasi risiko karena titik-titik tersebut terpantau dengan baik," papar dia.

Krisbiyantoro membeberkan ada 3 daerah yang dipantau khusus di Daop 6 Yogyakarta, yakni KM 75+1/9 antara Stasiun Goprak-Sumberlawang yang rawan amblesan/ tanah labil.

Selanjutnya, di KM 93+5/8 antara Stasiun Salem-Kalioso, daerah banjir, serta di KM 77+9/78+5 antara Stasiun Goprak-Sumberlawang yang rawan longsor.       

Di samping itu, Daop 6 juga menambah penangkal petir di tiang LAA, tower telekomunikasi, dan persinyalan.

Daop 6 juga berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui prakiraan-prakiraan cuaca.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co