GenPI.co - Sejumlah daerah diminta mewaspadai dan mengantisipasi dampak suhu panas maksimum harian yang mencapai 37 - 38,4 derajat celsius.
Pada Senin (28/10) siang, suhu panas tertinggi melanda Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang mencapai 38,4 derajat celsius.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming mengatakan kondisi suhu panas maksimum lebih dari 37,0 - 37,8 derajat celsius berlangsung 24 jam terakhir.
Suhu maksimum ini terdeteksi menerpa Majalengka di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, hingga Bima di Nusa Tenggara Barat.
“BMKG juga menganalisis suhu panas maksimum mencapai 35,4 - 36,4 derajat celsius melanda Kota Lampung, Bulungan di Kalimantan Utara, Sikka di Nusa Tenggara Timur, Siduarjo di Jawa Timur, Pekanbaru di Riau, dan Palembang di Sumatra Selatan,” kata dia, dikutip Selasa (29/10).
Miming menyebut suhu panas maksimum lebih dari 34,6 - 34,9 celsius terdeteksi melanda di sebagian besar Jakarta dan Banten, dan Kalimantan Barat (Kapuas hulu, Pontianak).
Suhu serupa juga menerpa Berau di Kalimantan Timur, Luwu Utara di Sulawesi Selatan dan Kotawaringin Barat di Kalimantan Tengah.
“Kondisi ini masih berkaitan dengan tutupan awan yang minim dan pergerakan semu matahari yang berada di atas khatulistiwa,” papar dia.
Meskipun begitu, Miming menerangkan berdasarkan pengamatan BMKG kondisi ini masih dalam kategori biasa.
Kondisi ini tidak berdampak pada perubahan musim di Indonesia.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi air minum secara cukup untuk mengurangi dampak suhu panas.
Selain itu, masyarakat diminta menggunakan pelindung seperti topi atau payung untuk melindungi kepala dan tubuh bagian atas.
Lalu kacamata hitam untuk melindungi mata hingga menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar Ultra Violet (UV).(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News