Kiai Ahmad Zubaidi Anjurkan Dakwah Secara Konstruktif dengan Bingkai Kebangsaan

09 Oktober 2024 08:00

GenPI.co - Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ahmad Zubaidi mengatakan esensi dakwah ialah mengajak umat manusia pada kebenaran.

“Dakwah terdiri dari dua macam. Yang pertama, mengajak orang lain untuk menganut agama Islam. Kedua, mengajak muslim yang berada di jalan yang salah untuk kembali ke jalan yang benar,” terang Kiai Zubaidi di Jakarta pada Selasa (8/10).

Kiai Zubaidi menjelaskan dakwah harus dilakukan secara beretika dalam bingkai Indonesia.

BACA JUGA:  Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bekasi, Jubir: 2 Orang

“Sebab, masyarakat Indonesia sudah meyakini agamanya masing-masing,” terang Kiai Zubaidi.

Menurutnya, para dai yang menyampaikan dakwah juga perlu memperhatikan audiens atau orang yang hadir di tempat tersebut. 

BACA JUGA:  Terduga Teroris Pemimpin Kelompok JAD Bima Ditangkap Densus 88

Kiai Zubaidi mengimbau para dai tidak mendakwahkan agamanya kepada orang-orang yang sudah memeluk agama lain, khususnya dalam konteks diskusi keagamaan yang terbuka.

Kiai Zubaidi juga menekankan pentingnya makna dakwah melalui contoh atau perbuatan yang baik. 

BACA JUGA:  Masyarakat Diajak Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Potensi Radikalisme dan Terorisme Sejak Dini

“Yang tidak boleh ialah mendakwahkan agama kepada orang yang sudah beragama secara  terbuka, apalagi secara paksa. Hal ini karena konsensus bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk,” ujar Kiai Zubaidi.

Kiai Zubaidi juga menyoroti adanya diskusi keagamaan, tetapi dengan agenda intoleransi, radikalisme, bahkan terorisme yang terselubung. 

Menurutnya, hal itu justru mencederai konsensus kebangsaan dan mengkhianati hak kebebasan beragama dan berserikat yang dijamin oleh negara Indonesia.

“Kita menyepakati NKRI dan Pancasila itu demi kemaslahatan bersama serta demi kedamaian Indonesia kini dan yang akan datang. Kita tidak berkhilafah atau berdaulah islamiyah,” kata Kiai Zubaidi.

Menyoal dakwah keagamaan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kiai Zubaidi memahami bahwa kehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa. 

“Saya berharap para dai memiliki paham yang komprehensif terhadap Islam. Islam tidak boleh dipahami sepotong-sepotong sesuai dengan kepentingannya saja,” kata Kiai Zubaidi. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co