GenPI.co - Sebanyak 40 tenaga medis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikut untuk menangani para korban gempa di Bandung yang terjadi pada Rabu (18/9).
Ketua IDI Wilayah Jawa Barat dr M Luthfi mengatakan sebanyak 40 tenaga medis ini terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dan perawat.
”Para tenaga medis dokter dari IDI cabang Kabupaten Bandung dan IDI Wilayah Jawa Barat didampingi oleh paramedis dan perawat masih melakukan pemeriksaan kesehatan keliling di wilayah terdampak,” kata dia, Jumat (20/9).
Gempa bermagnitudo 5.0 di Bandung ini dirasakan di sejumlah wilayah seperti Majalaya, Banjaran, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, serta Cileunyi.
Akibatnya banyak bangunan rusak dan rubuh. Begitu pula dengan fasilitas kesehatan.
Luthfi menyebut fasilitas layanan kesehatan terdampak gempa adalah Puskesmas Kertasari.
Ketua IDI Cabang Kabupaten Bandung Dr A. Aziz Asopari menjelaskan di RSUD Bedas Kertasari, terdapat 26 korban yang ditangani.
Jumlah ini terdiri dari 13 laki-laki dan 13 perempuan.
Sedangkan 24 korban luka ringan dan rawat jalan, serta 2 orang mengalami luka berat.
Mereka kemudian dirujuk ke RSUD Majalaya untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Dia menambahkan jumlah pengungsi tercatat saat ini sekitar 5.400 orang.
Dalam situasi ini, para dokter melaporkan dibutuhkan logistik makanan dan obat-obatan.
Pihaknya menemukan banyak warga mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), alergi, hipertensi, myalgia, dan kecemasan.
IDI juga menemukan ada 2 anak di Desa Cihawuk yang membutuhkan konseling karena mengalami trauma pascabencana.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News