GenPI.co - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Komite Solidaritas Profesi, Kamis (12/9).
Keduanya dianggap menyebarkan berita bohong terkait kasus dugaan bullying atau perundungan yang menimpa dr Aulia Risma Lestari, mahasiswa PPDS FK Undip Semarang yang meninggal dunia.
Mereka dilaporkan perwakilan Komite Solidaritas Profesi M Nasser.
Dalam laporannya, Nasser menuntut kedua pejabat Kemenkes itu dengan pasal 45 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tentang berita bohong.
"Melaporkan pejabat Kementerian Kesehatan atas penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran," kata Nasser, dikutip Sabtu (14/9).
Nasser menuduh kedua pejabat menyebarkan berita bohong mengenai kasus kematian dr Aulia yang seolah-olah bunuh diri akibat perundungan.
"Kebohongan kedua yang disiarkan adalah kebohongan adanya bullyingatau perundungan seolah-olah bunuh diri akibat perundungan. Bagaimana perundungan beliau almarhum semester lima, siapa yang mem-bully semester lima?" papar dia.
Sementara itu, Menkes mengaku heran dia dilaporkan atas dugaan perundungan peserta didik PPDS Anestesi FK Undip.
Padahal kasus dugaan perundungan di PPDS FK Undip ini sudah diakui kampus.
"Itu makannya ini jadi aneh. Tapi ya tidak apa-apa, kan sekarang Undip-nya sendiri sudah mengakui ada itu kejadiannya," kata Budi Gunadi.
Menkes tak masalah dilaporkan ke Bareskrim Polri. Apalagi dia juga mendapatkan keluhan dari korban yang mengalami kasus perundungan PPDS ini.
"Kita bukan hanya percaya diri, tetapi kita lakukan yang terbaik saja karena semua orang mengeluh sekali akan hal ini," tutur dia.
Di sisi lain, Menkes meminta tindakan perundungan untuk diakhiri dan tidak usah ditutup-tutupi.
Apalagi sudah ada korban jiwa meninggal yang diduga kuat akibat mendapatkan perundungan.
"Ini bukan yang pertama meninggal (dr Aulia), yang sebelumnya juga udah ada kan, cuma ditutupi. Jadi, udah saatnya lah kita berhentikan praktik-praktik seperti ini. Kasihan dokter-dokter muda kita," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News