GenPI.co - Seorang remaja di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, meninggal dunia karena dikeroyok 9 sembilan oknum pesilat pada Kamis (12/9).
Remaja berinisial ASA (17) ini meninggal dunia dengan luka di bagian dalam organ tubuhnya.
Kapolsek Karangploso AKP Moch Sochib mengatakan korban meninggal karena mengalami luka di bagian dalam organ tubuhnya.
"Kami mengucapkan belasungkawa atas korban dari kejadian pengeroyokan. Pendarahan di otak, lambung, dan paru-paru," kata dia, Jumat (13/9).
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soepraoen Kota Malang, Jawa Timur, sebelum meninggal dunia.
Kapolsek menyebut 1 dari 9 terduga pelaku diketahui mengenal korban.
"Kalau satu sekolah, saya tidak tahu. Akan tetapi, memang ada yang kenal sama korban," ungkap dia.
Aksi pengeroyokan ini berawal saat korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Salah satu pelaku yang melihat video tersebut lalu menanyakan kepada korban apakah dia tergabung di perguruan silat tersebut.
Kenyataan korban yang ternyata tidak tergabung dalam perguruan silat ini membuat pelaku tersinggung.
Setelah itu pelaku mengajak korban bertemu dengan alasan berlatih bersama di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Jumat (6/9).
Namun demikian, bukan latihan tetapi korban justru dikeroyok oleh 9 pelaku hingga tidak sadarkan diri.
Pelaku sempat membawa korban ke salah satu klinik kesehatan.
Akan tetapi, kondisi korban memburuk kemudian membawanya ke RS Prasetya Husada Ngijo sebelum dirujuk ke RST dr Soepraoen hingga akhirnya meninggal.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News