Waduh! 2.500 Ruang Kelas di Cianjur Rusak, Ini Kondisinya

10 September 2024 07:30

GenPI.co - Sebanyak 2.500 ruang kelas di Cianjur, Jawa Barat, mengalami rusak berat.

Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur Arifin mengatakan sejak tahun 2022 pihaknya telah melakukan pendataan bangunan sekolah yang rusak.

Rinciannya, sekolah rincian rusak sedang 1.500 kelas dan rusak ringan 2.000 kelas.

BACA JUGA:  Anak Naik Angkot ke Sekolah, Edward Akbar: Buat Daya Juang

Arifin menjelaskan berbagai cara dilakukan untuk mengurangi kelas yang rusak.

"Jumlahnya akan terus bertambah setiap tahunya seiring waktu karena masih banyak sekolah yang belum tersentuh perbaikan atau mendapat bantuan untuk perbaikan, sedangkan anggaran yang tersedia sangat minim sehingga dilakukan skala prioritas," kata dia, Senin (9/9).

BACA JUGA:  Tragis! Siswa SMP di Sukabumi Meninggal Dunia, Diduga Dibacok Sepulang Sekolah

Arifin menyebut jumlah ruang kelas rusak ini di luar kekurangan ruang kelas baru yang mencapai 1.100 ruangan.

Pihaknya mencatat ada sebanyak 250.000 siswa SD negeri dan swasta se-Cianjur.

BACA JUGA:  Sejumlah Ruang Kelas Rusak Akibat Gempa di Pandeglang Belum Diperbaiki

Ia mencontohkan di SDN Sukaluyu 1 terpaksa menggunakan ruangan bekas kantor untuk ruang belajar murid kelas II.

Hal ini karena jumlah siswa di sekolahnya terus bertambah.

"Karena jam belajar yang serentak dilakukan pihak sekolah terpaksa memakai ruang bekas kantor untuk proses belajar mengajar siswa, seharusnya kelas I dan II menggunakan kelas yang sama atau paralel, namun dengan jam yang berbeda pagi dan siang," papar dia.

Di sisi lain, baru 87 ruang kelas yang dikelola dengan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp 100 juta per satu lokal.

Ada pula sekolah yang mendapatkan bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) seperti sekolah di Cibeber yang dibangun Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Kementerian PUPR merencanakan pembangunan kelas baru untuk 32 SD di Cianjur, sehingga beberapa sekolah termasuk SDN Sukaluyu 1 termasuk penerima bantuan tersebut," ungkap dia.

Selain itu, Disdikpora juga mengajukan perbaikan bangunan sekolah ke pemerintah daerah.

Namun demikian, keterbatasan anggaran APBD Cianjur membuatnya  mengajukan bantuan ke pemerintah provinsi dan pusat serta CSR perusahaan swasta.(ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co