GenPI.co - Viral di media sosial mengenai dugaan anggota putri Paskibraka 2024 yang beragama Islam diminta melepas jilbab.
Hal itu diketahui dari sejumlah foto di media sosial yang memperlihatkan tidak ada Paskibraka perempuan 2024 yang berjilbab.
Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia mengaku prihatin dan menolak tegas dugaan larangan memakai jilbab bagi para anggota putri Paskibraka.
"Kami atas nama seluruh anggota Purna Paskibraka Indonesia di mana pun berada, prihatin, dan menolak tegas kebijakan atau mungkin ada tekanan terhadap adik-adik kami Anggota Paskibraka Tingkat Pusat (Nasional) Tahun 2024 putri yang biasa menggunakan hijab atau jilbab untuk melepaskan hijab/jilbab yang menjadi keyakinan agama mereka," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia Gousta Feriza, Rabu (14/8).
Gousta menjelaskan anggota Paskibraka merupakan putra-putri terbaik Bangsa Indonesia yang berasal dari beragam latar belakang suku, budaya, dan agama.
Menurut dia, pemakaian hijab adalah bagian dari kebinekaan yang menjadi nilai-nilai luhur Pancasila.
Di sisi lain, dia menilai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai pengelola dan penanggung jawab program Paskibraka seharusnya mengevaluasi kebijakan dan keputusan yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
Selain itu, dia meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Presiden terpilih Prabowo Subianto pasti menentang larangan dalam penggunaan jilbab bagi Paskibraka putri yang bertugas upacara HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi menegaskan pihaknya tidak memaksa Paskibraka lepas jilbab saat bertugas.
"Sehubungan berkembangnya wacana di publik terkait tuduhan kepada BPIP melakukan pemaksaan lepas jilbab, BPIP memahami aspirasi masyarakat. BPIP menegaskan bahwa tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab," tegas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News