GenPI.co - Sebanyak 120 hotel, penginapan, dan homestay di Yogyakarta datanya di akun Google Bisnis diretas.
Maka dari itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera membuat laporan ke Polda DIY terkait pemalsuan data elektronik ini.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan dari seratusan hotel hingga homestay yang datanya diretas ini baru 50 hotel yang memberikan data resmi untuk dilaporkan.
"Dalam waktu dekat setelah data resmi terkumpul kami akan ke Polda DIY," kata Deddy, dikutip Rabu (14/8).
Deddy menjelaskan berdasarkan aduan yang diterimanya, data yang diretas berupa nomor kontak resmi hotel di Google.
Data ini diganti atau dipalsukan pihak tidak bertanggung jawab.
"Mengubah nomor (kontak) reservasi, kemudian tamu diminta transfer (biaya reservasi) tapi bukan rekening dari hotel, penginapan atau 'homestay' yang dituju," papar dia.
Dia membeberkan hotel hingga homestay yang menjadi korban pemalsuan ini tersebar di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo.
"Baru sekitar 50-an (data resmi) yang masuk dari 120 yang secara lisan menyampaikan ke saya," ungkap dia.
Menurut dia, manajamen perhotelan masih kesulitan memulihkan data kontak di Google Bisnis.
"Nomor kita benarkan, tapi 30 menit kemudian diubah lagi. Kejadian ini hampir seluruh Indonesia mengalami," imbuh Deddy.
Maka dari itu, dia mengimbau para calon konsumen untuk menghubungi nomor telepon utama hotel berkode (0274) atau melalui travel agent saat hendak memesan kamar.
Selain itu, konsumen perlu memastikan rekening tujuan untuk transfer biaya reservasi adalah milik hotel tersebut.
"Karena yang (rekening) penipu itu atas nama pribadi, bukan atas nama hotel," ucap Deddy.
Kasus ini terungkap saat salah seorang calon tamu mengonfirmasi ulang dengan menghubungi nomor telepon utama hotel atau penginapan berkode (0274).(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News