GenPI.co - Video asusila berjudul ‘Vina Garut’ sempat menghebohkan publik pada Agustus 2019 lalu. Dalam video itu terdapat 3 pria dan satu wanita terekam kamera melakukan adegan dewasa. Kini, sosok perempuan bernama Vina yang masih mendekam di tahanan diketahui sedang sakit.
Hal ini disampaikan kuasa hukum V, Budi Rahadian. "Kondisinya baik cuma agak sakit lambung," ujarnya seperti dikutip Surya, Selasa (29/10). Ada banyak pihak yang menduga Vina terkena virus HIV. Namun kabar tersebut belum bisa dikonfirmasi oleh kuasa hukum maupun tim dokter yang merawatnya.
BACA JUGA: Vina Garut Diisukan Tertular HIV/AIDS, ini Sejarah Penyakit itu
Sebelumnya, salah satu pemeran video Vina Garut, Rayya yang tak lain adalah suami Vina meninggal dunia karena penyakit HIV.
Human Immunodeficiency Virus atau HIV terdengar menakutkan. Berdasarkan data dari UNAIDS, penderita HIV dan AIDS lebih banyak diderita oleh kaum wanita, yakni sebanyak 18,2 juta penderita. Sementara laki-laki sebanyak 16,9 juta penderita.
Selain melalui hubungan badan, ada beberapa hal lainnya yang bisa menularkan virus ini. Berikut beberapa penyebab HIV lainnya yang perlu diketahui seperti dilansir dari berbagai sumber.
Berbagi Jarum Suntik
Penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan pengidap HIV, merupakan salah satu cara untuk menularkan virus ini. Contohnya, menggunakan jarum suntik saat menggunakan Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA). Enggak cuma itu, orang yang menyuntikan obat, steroid, atau hormon juga dapat terinfeksi HIV bila menggunakan jarum suntik secara bergantian. Kok bisa? Kata ahli, hal ini disebabkan ada darah yang masih menempel pada jarum suntik dari pengguna sebelumnya yang terinfeksi HIV.
Transfusi Darah
Ingat, darah merupakan media penularan virus HIV. Oleh sebab itu, virus ini bisa menular ketika seseorang menerima donor dari pengidap HIV.
Bekerja di Rumah Sakit
Petugas kesehatan juga memiliki risiko terinfeksi HIV. Sebab, mereka amat sering berurusan dengan darah pasien atau berbagai jarum suntik yang bisa menjadi media penularan. Namun, risikonya amat kecil karena bisa dipastikan mereka menggunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, dan lain-lain.
Alat Tato
Aktivitas ini bisa membahayakan kesehatan bila tak hati-hati melakukannya. Sebaiknya pilihlah dengan cermat tempat tato yang berkualitas. Tak cuma itu, pastikanlah pegiat tato untuk menggunakan alat tato yang steril. Sebab, alat tato yang digunakan secara bergantian bisa saja menjadi media penyebaran virus HIV.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News