GenPI.co - Fenomena surfing yang dilakukan anak-anak dan remaja di Pintu Air Bendung Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang viral.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengingatkan potensi bahaya seluncuran atau surfing di Pintu Air Bendung Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang.
Hal ini karena arus sungai cukup deras dan air bah bisa datang sewaktu-waktu.
"Saat ini memang masih viral terkait surfing Pleret di BKB itu. Memang jadi suatu keunikan, karena kebetulan airnya itu sedang surut. Tetapi kami harapkan tetap waspada, karena ada kekhawatiran kalau terjadi air bah," kata Ita, sapaan akrabnya, Rabu (17/7).
Ita mengaku tidak melarang, tetapi dia meminta masyarakat khususnya anak-anak dan remaja yang surfing di Banjir Kanal Barat untuk waspada dan berhati-hati.
"Karena namanya anak-anak kan suka bermain, untuk itu saya minta berhati-hati dan kemudian bisa memperhatikan kondisi sungai saat bermain," papar dia.
Di sisi lai, dia akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca di Semarang.
Ita membeberkan aliran Sungai BKB dipengaruhi oleh kondisi cuaca di Kabupaten Semarang.
Apabila Kabupaten Semarang dilanda hujan, maka dapat dipastikan debit air di sungai ini melimpah.
"Kami juga minta DPU (Dinas Pekerjaan Umum) untuk melihat dan mengecek EWS (Early Warning System) yang terpasang. Nanti akan ada semacam sinyal warning kalau terjadi kiriman air lebih besar. Agar anak-anak bisa waspada juga," ungkap dia.
Sementara itu, Camat Semarang Barat Elly Asmara mengaku sudah mengimbau warga yang surfing agar waspada dan menjaga keselamatan masing-masing.
"Kami akan menindaklanjuti dengan memasang rambu dan banner call center darurat dari relawan, SAR maupun kecamatan sendiri. Hal ini agar masyarakat bisa menghubungi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News