GenPI.co - Jumlah pasien diduga mabuk kecubung di Kalimantan Selatan bertambah menjadi 50 orang dari 47 orang.
Kasi Humas dan Informasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum Kalimantan Selatan Budi Harmanto mengatakan pasien ini kisaran umur sekitar 22-50 tahun.
"Kalau kondisi pasien yang masuk dari tanggal 5 Juli 2024 sebelumnya sudah berangsur-angsur membaik yaitu empat orang karena dianggap sudah normal maka pada Sabtu kemarin sudah diperbolehkan pulang," kata Budi, dikutip Selasa (16/7).
Sebanyak 50 orang pasien ini berasal dari berbagai daerah.
Mereka dari Banjarmasin sebanyak 29 orang, Banjarbaru (3 orang), Banjar (7 orang), Hulu Sungai Selatan (2 orang), Batola (6 orang) dan Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah (3 orang).
Budi membeberkan dari pasien tersebut, 2 di antaranya meninggal dunia karena kasus mabuk kecubung ini.
Akan tetapi, pihaknya tidak bisa memastikan penyebab mereka meninggal, namun diduga kuat ada indikasi adanya campuran lain selain kecubung.
"Dari indikasi awal yang disampaikan ke kita, diduga kuat ada pengaruh obat maupun kecubung," tutur dia.
Mereka yang meninggal adalah pria berumur 22 tahun dan 44 tahun, sementara 35 orang lainnya masih menjalani rawat inap, 9 orang rawat jalan, dan 4 orang diperbolehkan pulang.
Para pasien yang sudah pulang ini sebanyak 4 orang, yakni warga Banjarmasin 2 orang, warga Banjarbaru 1 orang, dan warga dari Kabupaten Banjar 1 orang.
Budi menjelaskan semula korban diduga mabuk kecubung ini dibawa ke RSJ karena awalnya RS Umum tidak menerima.
"Tapi pimpinan kami juga sudah bergerak cepat meminta ke rumah sakit rumah sakit umum agar menerima untuk antisipasi terkait tinjauan awal dan lainnya," papar dia.
Di sisi lain, dia mengimbau mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi tanaman ataupun buah kecubung karena efeknya terbukti berbahaya.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News