GenPI.co - Status aktivitas Gunung Ijen di Jawa Timur naik dari sebelumnya Normal menjadi Waspada atau Level II.
Kepala Badan Geologi M Wafid mengatakan peningkatan status Gunung Ijen ini setelah terdeteksi adanya kejadian gempa pada periode 1 Januari sampai 12 Juli 2024.
Wafid membeberkan peningkatan aktivitas Gunung Ijen seringkali ditandai perubahan warna air danau kawah dari hijau menjadi hijau keputih-putihan.
“Kondisi tersebut terjadi akibat naiknya endapan dari dasar danau ke permukaan oleh adanya tekanan gas yang kuat dari dasar danau,” kata dia, dikutip Senin (15/7).
Wafid menjelaskan analisis tim geologi menunjukkan suhu air Kawah Ijen juga akan meningkat seiring dengan tekanan gas yang keluar dari dasar danau.
Selain itu, biasanya gelembung-gelembung gas di permukaan air kawah akan muncul.
Pos Pengamatan Gunung Ijen mencatat pada rentang waktu beberapa bulan tersebut ada sebanyak 424 kali gempa hembusan, 259 kali gempa vulkanik dangkal, 294 kali gempa tektonik jauh, hingga 192 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 3 milimeter.
Selanjutnya sejak 12 Juli 2024 pukul 17.00 - 21.00 WIB rekaman gempa tremor meningkat fluktuatif dengan amplitudo 5-25 mm.
Di sisi lain, potensi bahaya aktivitas vulkanik di Gunung Ijen adalah adanya gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah.
Gas vulkanik ini berasal dari aktivitas solfatar di dinding kawah Ijen.
Ada pula difusi gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan, dan erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah.
Erupsi freatik terjadi tanpa didahului peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan.
Maka dari itu, Badan Geologi merekomendasi warga termasuk wisatawan hingga penambang belerang dilarang beraktivitas apapun termasuk menginap dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Ijen.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News