GenPI.co - Operasi pencarian korban longsor tambang emas di Gorontalo dihentikan sementara akibat cuaca buruk yang terjadi pada Rabu (10/7) malam.
Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso mengatakan tim petugas SAR gabungan di lokasi bencana sebagian besar ditarik mundur ke posko utama operasi SAR di Desa Tulabolo Timur.
"Keselamatan personel di lapangan menjadi pertimbangan pimpinan mengambil keputusan penghentian operasi SAR hari keempat ini," kata dia, dikutip Kamis (11/7).
Hal ini menyusul longsor kecil yang terjadi di areal tambang emas rakyat Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Pihaknya khawatir longsor susulan meluas dan membahayakan keselamatan para petugas.
Dalam arahannya, operasi ini akan kembali dilanjutkan apabila cuaca benar-benar kondusif.
Dalam hal ini, sesuai rekomendasi prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Klas 1 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jalaluddin Gorontalo.
Sebagai informasi, jumlah korban longsor di Gorontalo yang berhasil ditemukan dan dievakuasi sebanyak 115 orang.
Jumlah ini dari total sebanyak 145 orang korban tanah longsor tambang emas.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 93 orang korban dievakuasi dalam kondisi selamat dan 23 orang korban meninggal dunia.
Sedangkan sebanyak 29 orang korban lain masih berstatus hilang dalam pencarian.
Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Ida Bagus Ngurah Asrama menjelaskan sebagian besar wilayah Kecamatan Suwawa Timur diguyur hujan dengan intensitas sedang sejak pagi hingga malam hari.
"Melihat kondisi cuaca yang terus menerus hujan, personel gabungan yang ada di lokasi tidak bisa melaksanakan pencarian," tutur dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News