Terkait Suara Arwah Vina yang Viral, Ahli Metafisika Beri Tanggapan

28 Juni 2024 15:20

GenPI.co - Ahli Metafisika ikut memberikan tanggapannya terkait viralnya suara arwah Vina.

Fenomena misterius mengenai suara arwah yang diduga berasal dari almarhumah Vina telah menjadi topik yang menarik perhatian di media sosial belakangan ini.

Klaim dari keluarga bahwa suara yang direkam sangat mirip dengan Vina, termasuk ekspresi dan intonasi suaranya, telah memunculkan berbagai spekulasi dan kontroversi.

BACA JUGA:  Soal Kasus Vina Cirebon, Kapolri: Kami Turunkan Tim Asistensi

Untuk membahas lebih dalam fenomena ini, sebuah diskusi di salah satu televisi swasta TVOne dengan seorang ahli metafisika bernama Kirama Wijaya membawa pandangan yang menarik tentang aspek spiritual dan metafisika yang mungkin terlibat dalam kasus semacam ini.

“Pandangan metafisikanya mengindikasikan bahwa fenomena seperti suara arwah ini membutuhkan pendekatan yang hati-hati dalam identifikasi," ucap Kirama dari rilis yang diterima GenPI.co, Jumat (28/6).

BACA JUGA:  Praperadilan Pegi Setiawan Kasus Vina Cirebon, Kuasa Hukum: Kami Optimistis

"Meski pun klaim keluarga sangat kuat bahwa suara tersebut adalah Vina yang sudah meninggal, saya hanya mempercayai klaim tersebut sebesar 55 persen” imbuhnya.

Dia juga menyebutkan bahwa dalam pandangan metafisika, ada entitas yang disebut Jin Qorin yang dapat mempengaruhi energi dan memori untuk menyerupai individu yang telah meninggal.

BACA JUGA:  Tak Hadiri Sidang Praperadilan Kasus Vina Cirebon, Polda Jawa Barat: Ada Agenda

Diskusi dimulai dengan pertanyaan tentang bagaimana Jin Qorin dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh manusia untuk menyampaikan pesan atau memenuhi tujuan tertentu.

Kirama menjelaskan bahwa Jin Qorin, sebagai entitas energi, memilih individu yang tepat untuk menjadi saluran atau medium untuk komunikasi dengan dunia fisik.

Pemilihan individu ini seringkali didasarkan pada hubungan emosional atau spiritual yang kuat antara individu tersebut dengan arwah yang ingin berkomunikasi.

Namun, Kirama menekankan bahwa dalam hal ini, penting untuk melakukan identifikasi lebih lanjut melalui pendekatan ilmiah dan forensik untuk memverifikasi kebenaran dari klaim tersebut.

Dia mengatakan bahwa proses ini tidak boleh dianggap enteng, dan penting untuk menggabungkan analisis spiritual dengan penilaian yang logis dan objektif.

Selain itu, diskusi juga menyoroti bahwa hanya sebagian kecil dari populasi yang diyakini memiliki kemampuan untuk dimasuki oleh Jin Qorin atau menjadi medium untuk arwah yang ingin berkomunikasi.

Kirama memperkirakan bahwa hanya sekitar 10 persen dari individu memiliki kemampuan atau kepekaan untuk menunjukkan tanda-tanda kemampuan ini.

Pembahasan tentang fenomena ini juga mencakup kasus spesifik Vina, di mana keluarga mendukung klaim bahwa suara yang direkam mirip dengan Vina, termasuk kata-kata dan ekspresi yang digunakan.

Sebagai penutup, diskusi dengan Kirama Wijaya menggambarkan betapa pentingnya pendekatan multidisiplin dan hati-hati dalam menangani fenomena-fenomena yang melibatkan dimensi metafisik.

Meski pun kontroversi dan spekulasi tetap ada, upaya untuk memahami fenomena ini dengan cara yang ilmiah dan rasional tetap menjadi fokus utama untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan terinci.

Kirama juga membahas tentang adaptasi ilmu metafisika dari negara lain, terutama dari pengalamannya di Amerika Serikat.

Dia mengamati bahwa meski pun prinsip-prinsip dasar metafisika universal, ada adaptasi yang diperlukan untuk memahami konteks dan kepercayaan lokal di Indonesia. Ini menunjukkan kompleksitas dalam aplikasi praktis ilmu metafisika di berbagai budaya dan lingkungan sosial.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co