Alhamdulillah, Tahun Depan Indonesia Dapat Kuota Haji 221.000 Orang

19 Juni 2024 11:30

GenPI.co - Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 orang untuk tahun depan. Hal ini diumumkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam tasyakuran penutupan penyelenggaraan ibadah haji 1445H di Makkah, Rabu (19/6).

"Saya mendapat informasi dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji 'Ayed Al Ghuwainim, dan sesuai surat yang saya terima, bahwa Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 H/2025 M," kata dia.

Menag mengapresiasi langkah Kementerian Haji Saudi yang kembali mengumumkan kuota lebih awal.

BACA JUGA:  22 Jemaah Pemegang Visa Nonhaji Dideportasi dan Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Dengan demikian, persiapan penyelenggaraan haji bisa dilakukan lebih cepat.

"Apresiasi juga atas ketegasan otoritas Saudi dalam menerapkan aturan terkait visa haji dan visa nonhaji," imbuh dia.

BACA JUGA:  37 Calon Haji Ilegal Asal Makassar Ditangkap di Madinah

Di sisi lain, Menag menilai menilai penyelenggaraan ibadah haji 2024 berjalan dengan sukses.

Dia membeberkan ada sejumlah indikator sebagai tolok ukur keberhasilah haji 2024

BACA JUGA:  Terungkap! Pegiat Media Sosial Ini Jual Visa Ziarah untuk Haji Via Facebook

Pertama, pelayanan calon jemaah haji pada fase kedatangan berjalan lancar.

Total ada jemaah haji reguler sebanyak 213.320 orang, hanya menyisakan 45 orang yang tidak bisa digantikan karena proses pengajuan visa sudah ditutup.

"Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji," ungkap Menag.

Kedua, pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah.

"Padahal, Indonesia adalah pengirim jamaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah. Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar," tutur dia.

Ketiga, proses puncak haji berjalan lancar. Mitigasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.

"Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, pukul 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri," ujar Yaqut.

Di sisi lain, sejumlah dinamika di Mina akan menjadi evaluasi bagi Kemenag.

Menag menambahkan wilayah Mina sangat terbatas. Dengan kuota 213.320 orang, ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co