GenPI.co - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan potensi awan panas dan aliran lahar Gunung Semeru yang masih berada pada level siaga.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wahid, mengimbau masyarakat, pengunjung maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan.
Ini sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi Gunung Semeru.
“Rekomendasi yang kami berikan untuk Gunung Semeru (3.676 meter di atas permukaan laut) ini adalah masyarakat atau pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi),” ujar Wahid, dikutip Jumat (7/6).
Wahid juga meminta masyarakat di luar jarak tersebut agar tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Menurut dia, area ini berpotensi terkena perluasan awan panas maupun aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak gunung.
Dari hasil analisis, gempa-gempa vulkanik dan deformasi dangkal menjadi pemicu letusan-letusan abu kecil, aliran lava atau kubah.
Hal ini akibat dari suplai magma sampai ketidakstabilan kubah puncak yang mengakibatkan adanya awan panas.
Di sisi lain, selama periode 23-31 Mei 2024 Gunung Semeru mengalami 884 kali gempa letusan/erupsi dan 27 kali gempa guguran.
Gunung api ini juga mengalami 99 kali gempa hembusan, 11 kali gempa harmonik, 2 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa tektonik lokal, dan 48 kali gempa tektonik jauh.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News