GenPI.co - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Tim Gabungan menghancurkan batu di lereng Gunung Marapi yang merupakan sisa material banjir lahar dingin.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BNPB, Kolonel Inf Hery Setiono mengatakan penghancuran batu atau demolisi dilakukan dengan penjagaan ketat dari TNI Polri.
"Peledakan dilakukan di Desa Kapalo Koto, Sungai Puar, Kabupaten Agam. Sebelumnya sudah dilakukan peninjauan dan pengeboran serta reposisi batu yang rawan tersangkut atau merusak ke pemukiman warga," kata dia, dikutip Minggu (2/6).
Sebelumnya, warga sudah diungsikan sementara agar tak terdampak ledakan ini.
"Warga sudah diberikan sosialisasi sejak dua hari yang lalu dan lokasi disterilkan dengan radius 500 meter dari titik demolisi," ungkap dia.
Demolisi ini dilakukan pada 3 batu besar yang sebelumnya terletak di bekas aliran banjir lahar dingin Gunung Marapi.
"Berjalan sukses, tidak ada warga yang terkena imbas dari demolisi. Hanya ada serpihan batu yang sempat mengenai satu atap rumah warga. Jika harus diperbaiki akan dilakukan bersama Pemda Agam," kata Komandan Kodim (Dandim) 0304 Agam Letkol Arm Bayu Ardhithya Nugroho.
Selanjutnya pecahan batu ini dievakuasi melalui metode beaker dan alat berat.
"Target sesuai harapan kami berhasil dihancurkan, selanjutnya Dinas PUPR akan melakukan metode berbeda melalui alat berat," ungkap Bayu.
Dalam hal ini, ada sekitar 500 warga yang diungsikan sementara saat proses peledakan berlangsung.
"500 warga diungsikan sebagian besar di Sekolah Dasar. Awalnya ada kecemasan warga namun setelah diberikan pemahaman mereka bersedia menjauh dan meninggalkan rumah sementara," kata Camat Sungai Pua, Susi Karmila.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News