Jarak Bahaya Gunung Slamet Diperluas, Jumlah Wisatawan Tetap Tinggi

25 Mei 2024 08:30

GenPI.co - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi memperluas jarak rekomendasi dari 2 km menjadi 3 km dari kawah puncak Gunung Slamet di Jawa Tengah mulai 16 Mei 2024.

Hal ini menyusul adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet dengan status tetap waspada atau Level II.

Perluasan jarak rekomendasi ini berdasarkan hasil pengamatan data-data pemantauan PVMBG.

BACA JUGA:  Nikmati Wisata kuliner sekitar Gunung Slamet

Hasilnya, menunjukkan adanya peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet yang bisa memicu munculnya gempa dangkal maupun erupsi.

Ancaman bahaya ini berpotensi di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

BACA JUGA:  Cerita Mistis Gunung Slamet yang Bikin Bulukudu Merinding

Bahayanya berupa erupsi freatik maupun magmatik yang bisa menghasilkan lontaran material pijar.

Selain itu, hujan abu bisa terjadi di sekitar kawah ataupun daerah yang ditentukan arah dan kecepatan angin.

BACA JUGA:  Aktivitas Vulkanik Meningkat, Jarak Bahaya Gunung Slamet Diperluas

Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Wardoyo mengatakan peningkatan aktivitas Gunung Slamet tidak memengaruhi kunjungan wisatawan khususnya ke kawasan wisata Baturraden.

"Hal itu terlihat dari kunjungan wisatawan pada libur panjang akhir pekan ini ke sejumlah destinasi di kawasan wisata Baturraden khususnya objek wisata milik Pemerintah Kabupaten Banyumas yang meningkat dari hari-hari biasa," kata dia, dikutip Sabtu (25/5).

Dalam hal ini, jarak Baturraden ke puncak Gunung Slamet sekitar 12 kilometer.

Sedangkan radius bahaya erupsi Gunung Slamet itu 3 km dari kawah puncak gunung.

Wardoyo mengakui ada beberapa destinasi wisata yang letaknya ke  lebih tinggi dari Baturraden.

Destinasi ini adalah Pancuran Tiga dan Pancuran Tujuh, yang dikelola anak perusahaan Perum Perhutani, PT Palawi Risorsis.

Menurut dia, keduanya merupakan objek wisata air panas yang mengandung belerang.

"Oleh karena itu, kami mengimbau pihak pengelola untuk secara rutin memantau suhu air panasnya guna mengantisipasi terjadi peningkatan suhu termasuk kemungkinan adanya kandungan lain yang muncul selain belerang meskipun saat ini telah terpasang papan-papang peringatan," ungkap Wardoyo.

Di sisi lain, pihaknya mencatat kunjungan wisatawan ke Baturraden pada hari libur Hari Waisak, Kamis (23/5), tercatat mencapai 1.605 orang.

Sedangkan jumlah wisatawan pada Jumat (24/5/2024) sebanyak 1.338 orang.

"Ini menunjukkan bahwa wisatawan tidak terpengaruh oleh peningkatan aktivitas Gunung Slamet, sehingga tetap berkunjung ke Baturraden. Apalagi Kawasan Wisata Baturraden jauh dari radius bahaya erupsi Gunung Slamet," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co