GenPI.co - Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, mengalami gempa sebanyak 11.738 kali dalam 2 pekan terakhir.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan gempa ini timbul akibat aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
"Gempa vulkanik dalam menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata dia, dikutip Jumat (16/5).
Wafid menjelaskan rentetan gempa dangkal juga terekam di Gunung Ibu.
Dia menyebut munculnya gempa dangkal itu mengindikasikan adanya peningkatan tekanan akibat migrasi magma ke kedalaman dangkal.
Badan Geologi mencatat Gunung Ibu mengalami sebanyak 40 kali gempa letusan, 7 kali gempa guguran, 1.850 gempa hembusan, 49 kali gempa harmonik, 13 kali gempa tornillo, pada 1-15 Mei 2024.
Selain itu, Gunung itu mengalami sebanyak 7.590 kali gempa vulkanik dangkal, 80 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 132 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali gempa terasa.
Selanjutnya pada 16 Mei 2024, pukul 00.00 hingga 18.00 WIT, tercatat ada 1.975 kali gempa, terdiri dari gempa letusan sebanyak 4 kali, gempa hembusan 185 kali, dan gempa guguran 2 kali.
Gunung api ini juga mengalami gempa harmonik 12 kali, gempa vulkanik dangkal 1.744 kali, gempa vulkanik dalam 22 kali, dan gempa tektonik jauh 6 kali.
Menurut dia, Badan Geologi melakukan pengamatan secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api di Desa Gam Ici, Kecamatan ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Wafid membeberkan seiring peningkatan gempa di Gunung Ibu, ketinggian awan abu vulkanik cenderung meningkat mencapai 5.000 meter dari kawah puncak.
Adapun lontaran lava pijar mencapai radius hingga sekitar 1,5 kilometer dari bibir kawah Gunung Ibu.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata)," jelas Wafid.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News