GenPI.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyiapkan sebanyak 15 ton garam untuk modifikasi cuaca di Sumatra Barat.
Kegiatan teknologi modifikasi cuaca ini dengan menabur garam di wilayah Sumbar yang terdampak bencana banjir.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan ada tiga kali sorti penerbangan pesawat untuk menaburkan garam atau zat NaCl.
Aksi ini dibantu personel TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Begitu seterusnya, tiga sorti per hari paling tidak berlangsung selama lima hari ke depan setelahnya akan kami evaluasi," kata dia, dikutip Kamis (16/5).
Dwikorita menjelaskan modifikasi cuaca dengan cara menabur zat NaCl ke langit adalah salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan potensi awan penghujan.
Dia menyebut upaya ini perlu diterapkan di Sumatra Barat berdasarkan hasil analisis cuaca BMKG.
BMKG memprakirakan wilayah ini berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga sangat deras hingga 22 Mei 2024.
Sebelumnya, BMKG mendeteksi cuaca ini sejak 6 Mei 2024.
Akibatnya, terjadi bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi dan banjir bandang disertai tanah longsor.
Kerusakan paling parah terjadi di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, pada Sabtu (11/5) malam.
Dwikorita membeberkan terdapat fenomena Sirkulasi Sinklonik atau pembentukan awan dan belokan angin lokal di Sumbar.
Fenomena ini berkontribusi atas derasnya intensitas hujan hingga mencapai lebih dari 150 mm/hari.
"Semoga dengan ini dapat dikendikannya hujan sehingga memperlancar proses pencarian korban, evakuasi, dan normalisasi lingkungan penguatan lereng sungai perbaikan jalan yang putus," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News