GenPI.co - Sebanyak 7 warga meninggal akibat bencana tanah longsor di Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, dan 1 orang di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Pandolo mengatakan tim BPBD dan SAR gabungan melakukan evakuasi dan asesmen terhadap para korban terdampak tanah longsor di lokasi kejadian.
"Iya, ada tujuh orang korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Kabupaten Luwu," ujar dia, dikutip Sabtu (4/5).
Amson menjelaskan identitas korban tanah longsor yang meninggal dunia di Desa Buntu Sarek adalah Rumpak (97), Jatima (55), Mawi (57), dan Sukma (9).
Selanjutnya korban laki-laki atas nama Rima (84), Muh Misdar (29) dan Kapila (84) dan 1 korban di Sidrap.
Menurut dia, bencana tanah longsor bukan hanya di Luwu, tetapi juga di beberapa kabupaten lain.
Bencana ini dipicu curah hujan cukup tinggi di Kabupaten Sidrap, Kabupaten Enrekang, dan Kabupaten Wajo.
"Bencana longsor terjadi di Sidrap, Enrekang, Wajo, dan Luwu. Saat ini di Luwu, Kecamatan Latimojong, ada 7 meninggal, termasuk di Suli dan Suli Barat. Untuk banjir hampir merata di Luwu," ungkap dia.
Di sisi lain, pihaknya masih merekap data jumlah korban dan rumah yang terdampak banjir dan tanah longsor di 4 kabupaten tersebut.
"Belum terdata, karena tim masih fokus melaksanakan evakuasi dan pertolongan, serta belum mendata berapa rumah yang rusak," tutur Amson Pandolo.
Di samping itu, ada 22 titik lokasi banjir dan tanah longsor di Kabupaten Enrekang.
"Ada 22 titik bencana baik banjir maupun tanah longsor terjadi di Kabupaten Enrekang, tersebar di delapan kecamatan," jelas dia.
Tanah longsor di Enrekang turut menutupi akses jalan Trans Sulawesi dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News