GenPI.co - Luhut Binsar Panjaitan telah dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Luhut Panjaitan masih dipercaya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bekerja di kabinetnya.
Berbicara mengenai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN, Luhut Binsar Panjaitan terakhir tercatat pada 19 Juni 2015 silam. Tercatat kekayaan Luhut mencapai Rp 660.097.217.368. Total kekayaan yang tembus ratusan miliar ini, berasal dari aset-aset yang dimiliki Luhut.
Nilai kepemilikan tanah dan bangunan Luhut Panjaitan mencapai Rp 108 miliar. Luhut Panjaitan diketahui punya banyak properti yang meliputi tanah dan bangunan.
BACA JUGA: Salut! Ayah Kuli Bangunan Ibu Tukang Cuci, Kini Dia Jadi Menteri
Dari tanah dan bangunan yang dimiliki Luhut, nilainya tercatat mencapai Rp 108.862.815.063. Properti yang dimiliki tersebar di Kota Jakarta, Malang, Kabupaten Bogor, hingga Kabupaten Badung. Properti yang nilainya paling tinggi adalah tanah dan bangunan di Jakarta Selatan seluas 1.998 dan 1.411 meter persegi. Nilai tanah dan bangunan tersebut mencapai Rp 62.026.390.000.
Sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Luhut juga memiliki banyak mobil yang boleh dikatakan masuk kategori mobil-mobil mewah. Ada delapan mobil yang masuk LHKPN 2015 dengan nilai mencapai Rp 4.917.773.000.
Tercatat, mobil-mobil yang dimiliki Luhut Panjaitan meliputi Isuzu tahun 2006, Lexus tahun 2008, Toyota Alphard tahun 2009, Lexus tahun 2014, Mazda Cronos tahun 1998, Cherokee tahun 1997, Toyota Crown tahun 2000, hingga Kia Carnival tahun 2000.
BACA JUGA: Mau Tau Kekayaan Sri Mulyani? Buset, Nih Dia Rinciannya
Kekayaan Luhut juga tersimpan dalam wujud investasi logam mulia, batu mulia, dan benda bergerak lainnya. Nilai total keseluruhan investasi benda-benda tersebut mencapai Rp 2.200.258.000.
Dalam LHKPN, nilai logam mulia yang disimpan Luhut mencapai Rp 250.000.000. Lalu, nilai batu mulianya mencapai Rp 1.892.008.000. Sementara itu, nilai benda bergerak lainnya mencapai Rp 8.250.000 dan Rp 50.000.000.
Luhut juga menyimpan surat-surat berharga sebagai pilihan investasinya. Surat-surat berharga yang disimpan mantan atasan Prabowo sewaktu di Kopassus TNI ini sekitar Rp 114.861.253.757. Surat-surat berharga yang dimiliki Luhut berasal dari tahun investasi 2005-2013. Nilai terbesar surat berharga ini berasal dari tahun 2013 yang mencapai Rp 82.464.930.760.
Ada giro dan setara kas lainnya tercatat mencapai Rp 31.593.493.221. Giro dan setara kas lainnya tersebut berasal dari hasil sendiri yang pada tahun 2001 nilainya sekitar Rp 4,6 miliar. Nilai giro dalam bentuk rupiah itu masih ditambah yang ada dalam bentuk dolar senilai US$ 1.672.019 atau Rp 23.429.584.242.
BACA JUGA: Mau Tau Kekayaan Prabowo Subianto? Buset, Nih Dia Rinciannya
Kekayaan yang dimiliki Luhut juga termasuk piutang yang nilainya tembus miliaran rupiah. Luhut tercatat punya piutang sekitar Rp 397.661.624.327. Piutang dalam bentuk rupiah ini masih ditambah dengan piutang lainnya dalam bentuk dolar dengan nilai yang mencapai US$ 190 ribu atau Rp 2.662.422.500.
Itulah sederet aset dan kekayaan Luhut Panjaitan hingga Rp 660 miliar lebih. Meskipun begitu, Luhut ternyata punya utang juga. Nilai utangnya mencapai US$ 9.246.783 atau Rp 129.572.858.483. Utang inilah yang bikin nilai asetnya berkurang.
Terbaru, Luhut memastikan telah melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2018 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Luhut mengklaim tak pernah menutupi harta kekayaannya sebelum dan sesudah menjabat pembantu presiden.
"Sudah, saya sudah lapor. Saya lapor terus kok, enggak ada yang ditutupi. Buat apa ditutupin," tegas Luhut di Jalan Denpasar II, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Rabu, 17 April 2019.
Menurut Luhut segala persyaratan dan administrasi terkait pelaporan kekayaan telah diurus langsung oleh staf khusus pribadinya. Ia bilang tak pernah mangkir dari kewajiban pelaporan LHKPN.
Bahkan Luhut menjamin tak memiliki bisnis baru pascamenjadi menteri di Kabinet Kerja. Katanya, harta kekayaan saat ini berasal dari akumulasi perkembangan bisnis lama, seperti PT Toba Bara Sejahtera.
Pada 2017 Luhut menjadi peringkat teratas menteri Jokowi yang paling tajir dengan total harta mencapai Rp660 miliar versi LHKPN. Luhut menambahkan ia juga wajib membayar pajak dan mengikuti program amnesti pajak.(GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News