GenPI.co - Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Indonesia selama mudik Lebaran tahun ini.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan cuaca ekstrem ini meningkat seiring timbulnya keberadaan bibit siklon 96S.
“Bibit siklon 96S tersebut teridentifikasi timbul berpusat di sekitar Laut Sawu,” kata dia, dikutip Jumat (5/4).
Guswanto menjelaskan bibit siklon 96S ini mempengaruhi kecepatan angin maksimum berkisar 28-37 kilometer per jam dengan tekanan pada pusatnya sekitar 1.007 mb.
Dia membeberkan berdasarkan analisis BMKG, diketahui pergerakan angin maksimum akibat tekanan yang ditimbulkan mengarah ke arah barat daya hingga selatan.
Pergerakan angin ini menjauhi perairan selatan Nusa Tenggara Timur.
Menurut dia, sistem bibit siklon 96S ini meningkatkan potensi risiko sedang hingga tinggi dalam periode dua atau tiga hari ke depan.
Di sisi lain, keberadaan siklon ini bakal meningkatkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan potensi angin kencang akan meningkat di sekitar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Kondisi ini juga berpotensi terjadinya gelombang tinggi 1,25 - 2,5 meter di sekitar samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan Pulau Sumba, Perairan Selatan Kupang - Pulau Rote, dan Laut Sawu bagian selatan.
Selain itu, Guswanto menambahkan cuaca ekstrem ini juga didukung aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial masih terpantau dan diprediksi aktif di Indonesia.
“Oleh sebab itu BMKG meminta semua pihak untuk lebih berhati-hati dan tetap waspada saat melakukan aktivitas beberapa hari ke depan. Khususnya para pemudik periode Lebaran yang diharapkan memantau perkembangan cuaca sebelum melakukan perjalanan,” jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News