Terapi Cuci Otak Dokter Terawan Mendunia, Nih Kisaran Biayanya

23 Oktober 2019 08:45

GenPI.co - Terapi Cuci Otak (Brain Washing), atau dalam medis disebut Digital Substraction Angiography (DSA) yang diterapkan dokter Terawan Agus Putranto, sudah mendunia. Pasien dari berbagai negara, baik dari kawasan Asia, Amerika, Eropa sampai Australia datang ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, untuk diterapi.

Hebatnya sejak 12 November 2018 Kedutaan Besar Vietnam untuk Indonesia menjalin kerja sama dengan RSPAD Gatot Soebroto bahwa ada 1.000 pasien Vietnam menjalani terapi cuci otak. Lantas berapa biaya untuk melakukan terapi Cuci Otak ini?

"Untuk biaya antara pasien asing dan Indonesia, kami belum membuat perbedaan. Yang namanya orang sakit sama saja. Semua diperlakukan sama, tanpa pandang bulu. Sebenarnya, untuk DSA sendiri rata-rata hanya Rp 23 juta atau Rp 25 juta, ya sekitar itu pokoknya," kata Terawan usai penandatanganan kerja sama dengan Kedubes Vietnam di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

BACA JUGA: Salut! Ayah Kuli Bangunan Ibu Tukang Cuci, Kini Dia Jadi Menteri

Terawan menekankan, yang menjadi permasalahan terhadap biaya yang membengkak atau lebih mahal, yakni terkait permeriksaan lain atau penunjang medisnya, sehingga diperlukan pemeriksaan dokter dan hal-hal lainnya.

"Kaitannya dengan penyakit-penyakit lain yang diderita pasien. Itulah yang membuat biaya perawatan membengkak," lanjut pria yang juga Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu.

Dalam tindakan DSA, yang paling penting adalah keselamatan pasien. "Investasi paling penting (selama perawatan DSA) adalah safety (keselamatan) untuk pasien. Harga enggak terlalu dinomorsatukan. Nomor satu itu safety pasien. Sudah jadi pedoman di sini," lanjut Terawan.

BACA JUGA: Mau Tau Kekayaan Prabowo Subianto? Buset, Nih Dia Rinciannya

Sampai saat ini, Terawan mengklaim total pasien dari seluruh dunia yang datang untuk Terapi Cuci Otak di atas 30.000 pasien.

Peningkatan keselamatan pasien juga didorong adanya pelatihan dan kompetensi dari para dokter.

"Kami juga harus belajar yang baik. Yang kurang apa saja, di training juga. Jangan lupa berdoa. Jadi, kita itu tandanya sebagai seorang dokter yang beriman," ungkap Terawan.

BACA JUGA: Mau Tau Kekayaan Sri Mulyani? Buset, Nih Dia Rinciannya

Terawan mengakui, pasien yang Terapi Cuci Otak sampai sekarang ini tidak mengalami risiko atau efek samping negatif. Seluruh pasien pun pulih dengan baik.

"Selama ini enggak ada (pasien yang alami risiko parah). Ya, jangan sampai ada ya," tutup Terawan.(GenPI.co)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co