Komitmen Wujudkan Zero Waste, Super Indo Perkenalkan Konsep Supermarket Ramah Sampah

29 Februari 2024 21:30

GenPI.co - Super Indo memperkenalkan konsep Supermarket Ramah Sampah yang dijalankan di Kota Bandung.

Selain itu, ada poin pengumpulan sampah kemasan plastik Smart Waste Hub (WAHU) yang berbasis digital, berkolaborasi dengan Waste Hubs Indonesia dan perusahaan FMCG multinasional Procter & Gamble (P&G) Indonesia.

Dengan konsep ramah sampah, supermarket yang sudah hadir melayani warga Bandung sejak 1997 ini mampu menangani seluruh sampah operasionalnya dengan pendekatan reduce, reuse, recycle secara optimal.

BACA JUGA:  Kota Bandung Dapat Kuota 4.000 Ritase Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti

Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Super Indo untuk menjalankan bisnis retail yang berkelanjutan dengan fokus pada pengelolaan dan penanganan sampah (zero waste).

General Manager of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo, Yuvlinda Susanta mengatakan Supermarket Ramah Sampah merupakan inisiasi keberlanjutan dengan dua aspek penting.

BACA JUGA:  Chandra Asri Kampanyekan Partisipasi Lintas Generasi untuk Prioritaskan Lingkungan

Kedua aspek tersebut, yakni melakukan manajemen sampah dengan pendekatan 3R pada 100% sampah yang dihasilkan dari kegiatan operasional sehingga menjadi zero to landfill, dan menjalankan edukasi publik untuk merubah kebiasaan buang sampah yang berdampak buruk bagi lingkungan.

"Dalam upaya edukasi publik tersebut, Super Indo memperkenalkan Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik yang bekerja sama dengan Waste Hubs Indonesia, dan didukung oleh P&G Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis 929/2/2024).

BACA JUGA:  4 Tips Mudah Membuat Rumah Jadi Asri dan Ramah Lingkungan

Aksi kolaborasi Super Indo bersama P&G Indonesia telah berjalan sejak dua tahun lalu. Diawali dengan program Conscious Living di wilayah Bandung dan Jakarta untuk pelanggan dan konsumen Super Indo serta P&G Indonesia. 

Pada program bersama Waste Hubs Indonesia tahun ini, adapun jenis sampah yang dapat dikumpulkan mencakup beberapa jenis kemasan plastik produk Super Indo 365 dan produk P&G Indonesia (Shampoo Pantene, Head & Shoulders, Rejoice, Herbal Essences, dan Pewangi Pakaian Downy).

Masyarakat yang sudah mengikuti program ini dan telah memenuhi syarat, dapat poin yang terkumpul di aplikasi WAHU menjadi saldo e-wallet dan voucher belanja Super Indo.

“Kami percaya bahwa sampah tidak boleh dilihat sebagai sumber pencemaran lingkungan yang harus dibuang begitu saja ke tempat pembuangan sampah. Hal ini merupakan satu inovasi dan solusi terbaru dalam menangani sampah," tuturnya.

Direktur Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Vinda Damayanti Ansjar mengatakan saat ini isu sampah plastik sudah menjadi permasalahan global.

Jadi, bukan hanya Indonesia saja yang menghadapi permasalahan polusi plastik, tetapi juga hampir semua negara.

Pemerintah melalui KLHK mengajak dan mendorong pelaku usaha, khususnya para produsen, untuk dapat mengimplementasikan konsep ekonomi sirkular,baik di tahap produksi, maupun post-consumer activity.

"Kami mengapresiasi Super Indo karena telah melakukan upaya pemanfaatan hampir seluruh sampahnya sehingga sangat sedikit sekali sampah yang dikirim ke TPA," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga berterima kasih kepada Waste Hubs Indonesia, dan P&G Indonesia karena telah membantu menyediakan poin pengumpulan sampah kemasan plastik.

"Kami harapkan ekosistem kerja sama yang diterapkan pada hari ini dapat membantu produsen maupun retail lainnya untuk mencontoh apa yang telah dilakukan Super Indo dan bisa diterapkan ke seluruh gerai Super Indo lainnya sebagai sarana edukasi," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co