GenPI.co - Sebanyak 8.170 orang mengungsi akibat banjir yang melanda Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M Agus Nugroho Luhur mengatakan warga yang mengungsi tersebut berasal dari berbagai daerah yang terdampak banjir.
"Jumlah warga yang mengungsi sebanyak itu, merupakan hasil pendataan per Kamis (9/2) pukul 22.00 WIB," kata dia, Sabtu (10/2).
Agus menyebut ribuan pengungsi ini menempati tempat ibadah, balai desa, dan sekolah.
Adapun pengungsi terbanyak berasal dari Desa Kedungwaru Lor mencapai 4.500 jiwa.
Selain itu, ada pengungsi dari Desa Undaan Kidul mencapai 2.569 orang.
Menurut dia, jumlah pengungsi ini termasuk warga di Kecamatan Karanganyar yang terdampak jebolnya tanggul Sungai Wulan dan Sungai Jratun.
Tanggul Sungai Jratun jebol karena debit air yang tinggi, sementara tanggul Sungai Wulan yang jebol terjadi di dua titik, yakni di Dukuh Norowito.
Akibatnya, 4 desa di Kecamatan Karanganyar terdampak banjir, yakni Desa Ketanjung, Desa Karanganyar, Desa Undaan Lor, dan Desa Ngemplik Wetan.
"Kami masih melakukan pendataan di Kecamatan Karanganyar karena data yang masuk baru dari dua desa," imbuh dia.
Di sisi lain, total wilayah terdampak banjir di Demak sebanyak 30 desa yang tersebar di 7 kecamatan.
Adapun jumlah keluarga terdampak mencapai 16.389 keluarga, 63.465 jiwa, serta ratusan hektare area pertanian.
Banjir ini juga mengakibatkan akses Jalan Pantura Timur Demak-Kudus terputus.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News