GenPI.co - Rekaman CCTV yang dipublikasikan oleh Tirto menjadi trending di Google. Tirto menyebarluaskan rekaman detik-detik oknum anggota KPK dari kepolisian diduga merusak buku merah, barang bukti kasus korupsi yang banyak melibatkan pejabat Polri.
BACA JUGA : Akhirnya, Jokowi Pertimbangkan Semua Usulan Penyelesaian RUU KPK
Rekaman CCTV tersebut adalah bukti baru perusakan buku merah yang didapatkan Indonesialeaks pada pertengahan tahun ini.
Dugaan perusakan barang bukti buku merah itu terjadi di Ruang Kolaborasi lantai 9 Gedung KPK. Peristiwa itu terjadi empat hari sebelum Novel Baswedan diserang dengan air keras yang mengakibatkan kerusakan pada salah satu matanya.
"Dugaan perusakan tersebut dilakukan oleh dua penyidik KPK dari kepolisian, yakni Harun dan Roland Ronaldy. Aksi keduanya terekam CCTV. Selain itu, dalam rekaman CCTV, terlihat ada penyidik KPK lain. Mereka adalah Rufriyanto Maulana Yusuf, Hendry Susanto Sianipar, Ardian Rahayudi, dan Mujiharja," tulis laporan Indonesialeaks.
BACA JUGA : UU Sah Berlaku Hari Ini, KPK Tak Lagi Bisa Operasi Tangkap Tangan
Indonesialeak adalah sebuah kanal untuk para informan publik yang ingin membagikan informasi berupa dokumen penting mengenai kasus yang harus diungkap. Indonesialeak merahasiakan identitas siapa pun yang membagikan informasi penting.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang di keluarkan oleh Indonesialeaks, pada 4 April 2017, Novel Baswedan menemui Kapolri Tito Karnavian.
Kedatangan Novel untuk menjelaskan posisi KPK dalam kasus dokumen yang tertera di buku merah. Dalam buku tersebut ada nama Tito sebagai penerima aliran uang dari pengusaha impor daging Basuki Hariman.
BACA JUGA : Dapat Endorse-an Kacamata GUCCI, Mulan Jameela Disemprot KPK
Setelah mengklarifikasi hal tersebut, di hari yang sama menjelang tengah malam, penyidik KPK, Surya Tarmiani dirampok di daerah Setiabudi. Tas berisi laptop milik Surya dibawa kabur pelaku perampokan. Laptop itu berisi dokumen kasus Basuki Hariman, termasuk buku merah, yang sedang ditangani Surya.
Selanjutnya pada 11 April, wajah Novel disiram dengan air keras oleh orang yang tak dikenal saat pulang ke rumahnya, usai mengikuti salat subuh berjamaah. Serangan itu menyebabkan mata kiri Novel nyaris buta.
Kasus perampokan laptop Surya, perusakan buku merah dan penyiraman air keras ke Novel Baswedan belum terungkap hingga kini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News