Hati-hati! Sering Lewat STEKPI, Kuntilanak Usil Bikin Kecelakaan

18 Oktober 2019 20:05

GenPI.co - Jalan yang selalu ramai di daerah Kalibata ternyata dihuni oleh banyak makhluk gaib. Khususnya Jalan Kalibata Raya yang lebih dikenal dengan gang Hj. Mahmud, di tempat ini konon menyimpan sejumlah kisah misteri.

Usman bin Jaelani (72) sedang duduk bersama dengan kawan-kawannya di pangkalan ojek yang tepat berada di depan Universitas Trilogi (STEKPI). Sambil menunggu penumpang yang ingin menggunakan jasanya, dia pun mengobrol.

Warga asli Kalibata itu sudah menjadikan hal mistis sebagai sesuatu yang lumrah. Karena dia sendiri sempat melihat kejadian yang menyeramkan di masa mudanya, saat pangkalan itu masih menjadi tempat pembuangan mayat bagi para buruh.

“Kalau kejadian melihat setan mah sudah biasa mas di sini. Soalnya kan dulu di sini itu jadi tempat pembuangan. Saya pernah melihat ada mayat yang tiba-tiba dibuang saja dari dalam mobil terus ditinggalin begitu saja. Saat di lihat itu mukanya sudah lebam seperti habis dipukul, atau kadang ada juga mayat yang badannya sudah seperti disobek-sobek karena banyak jahitan. Itu suka dibuang ke sini mas,” cerita Usman alias Bang Jae ini.

BACA JUGA: Hati-hati! Nih Tandanya Kalau Kamu Ada di Dekat Makhluk Gaib

Menurut Bang Jae, kejadian itu masih sering terjadi hingga akhir tahun 90-an. Karena setelah itu, lapangan pun berangsur diubah menjadi jalanan. Namun terkadang, ada saja penduduk yang masih mendengar atau melihat hantu di tempat itu.

“Biasanya sih warga sini sering lihat kuntilanak. Tetapi kalau mas bisa melihat, itu di pohon yang ada di samping saluran air itu ada sosok lelaki tinggi besar, badannya hitam terus matanya menyala. Itu juga kadang yang suka mengganggu tukang ojek di sini,” kata Bang Jae sambil tertawa.

Bang Jae sendiri mengaku sering melihat kuntilanak yang terbang dari atas pohon di saluran menuju ke arah TMP. Sambil cekikikan khasnya kuntilanak, biasanya dia hanya memperlihatkan sosoknya yang menggunakan pakaian putih dengan rambut panjang yang terurai.

“Kadang juga di sini sering dengar suara apaan saja deh. Ada suara orang merintih kayak kesakitan gitu, ada suara orang menangis, sampai pernah juga saya mendengar seperti orang yang meminta tolong. Tetapi pas saya cariin itu nggak ada wujudnya cuma suara saja,” ujar Bang Jae.

BACA JUGA: Hati-hati! Ini Jenis Santet Jahat yang Bikin Hidupmu Sengsara

Tidak hanya itu, bagi Bang Jae sendiri, dia terkadang suka diganggu oleh hantu yang ada di STEKPI. Karena dulunya tempat itu juga merupakan rawa yang dihuni oleh banyak Jin.

“Kalau saya mah seringnya suka digangguin sama ketawanya kuntilanak. Tetapi pernah juga saya melihat pocong di depan kampus. Tapi itu kalau sudah malam soalnya kalau siang sampai sore kan di sini masih ramai sama kendaraan,” kata Bang Jae.

Bang Jae melanjutkan, kejadian beberapa tahun silam tersebut masih berdampak hingga saat ini. Karena dia percaya bahwa mayat-mayat yang dikubur tidak wajar di bekas lapangan tersebut sering meminta tumbal. Hal ini sering terlihat karena hampir setiap bulan ada saja kecelakaan yang sering terjadi di jalanan yang menghubungan ke Pasar Minggu dan arah sebaliknya menuju Cililitan tersebut.

“Kalau kita yang di sini percaya adanya tumbal. Mungkin hantunya ingin mencari teman di sana kali,” katanya lantas tertawa.

Dia menceritakan, pernah suatu hari tidak ada angin atau hujan sebuah kendaraan bermotor ditabrak oleh mobil boks yang sedang berkendara dengan kecepatan tinggi. Sontak si pengendara terpental hingga beberapa meter dari tempat kejadian.

“Kalau orang sih yakinnya pasti dia (pengendara motor) mati. Soalnya mentalnya jauh banget dari tempat kejadian, ada kali sampai 200 meter,” ungkapnya dengan logat Betawi.

BACA JUGA: Hati-hati! Nih Dia Jenis Pesugihan Gaib Agar Cepat Kaya

Setelah kecelakaan, warga di sekitar pun menaburi jalanan tersebut dengan kembang tujuh rupa dan membakar kemenyan. Karena warga percaya bahwa kemenyan itu merupakan simbol agar penunggu setempat tidak mengganggu warga.

“Iya biasanya kalau habis ada yang kecelakaan ada saja yang suka nabur bakaran kemenyan di jalanan. Kalau kita yang di sini sih tidak tahu persis, tetapi katanya itu buat ngusir roh-roh yang matinya nggak wajar di sini, biar dia nggak mengganggu,” kata Bang Jae.

Meski pun keberadaan jalan di saluran pangkalan ojek STEKPI masih terkenal akan keangkerannya, sudah jarang ada penampakan di sekitar pangkalan ojek tersebut. Karena keadaan jalan saat ini sudah semakin ramai.

“Kalau kita yang di sini sih hanya berharap agar orang-orang yang dulunya pernah dikuburin di sini bisa tenang di atas sana. Meski pun kami suka digangguin tetapi kami menganggap bahwa kami berbeda alam dengan makhluk gaib itu.” Tutupnya.(GenPI.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co