GenPI.co - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, melontarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 2.000 meter atau 2 kilometer pada Rabu (10/1).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef S Mboro mengatakan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terekam di seismograf memiliki amplitudo maksimum 47 milimeter dan durasi sementara lebih kurang 16 menit 40 detik.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut," kata dia.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari level III atau Siaga menjadi level IV atau Awas.
Maka dari itu, pihaknya melarang pengunjung ataupun warga melakukan aktivitas apapun di area dalam radius 4 kilometer (km) dari pusat erupsi dan area sektoral sejauh 5 km ke arah barat laut-utara.
Warga di sekitar Gunung Lewotobi juga diminta waspada potensi banjir lahar dingin di sungai yang berhulu di puncak gunung.
Banjir lahar dingin ini berpotensi terjadi khususnya saat hujan dengan intensitas tinggi.
Di sisi lain, warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah. Apabila warga keluar rumah diminta memakai masker dan pelindung mata jika terjadi erupsi dan hujan abu.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan Pos SAR mengevakuasi 11 warga Desa Dulipali yang masih bertahan setelah kenaikan status gunung berapi ini.
"Kami evakuasi malam hari, ada orang tua dan usia rentan kurang lebih 6 orang, lalu bapak-bapak ibu sekitar 4 orang, anak 1 orang," kata Koordinator Operasi Basarnas Gunung Lewotobi Laki-laki, Yudha Pradana Putra.
Pos pengamatan merekomendasikan agar desa tersebut harus dikosongkan karena menjadi desa paling terdampak erupsi magmatik pada Rabu dini hari.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News