GenPI.co - Penting untuk menyadari bahwa remaja, sama seperti orang dewasa, juga bergulat dengan isu-isu sosial.
Faktanya, remaja sangat rentan terhadap kesulitan-kesulitan ini karena perkembangan otak mereka yang sedang berlangsung dan perubahan fisik yang cepat.
Dilansir Times of India, dampak dari masalah sosial ini yang sering disebut sebagai "rayuan remaja" meluas hingga ke kesehatan emosional dan fisik.
Sebuah studi yang dilakukan Pew Research Center, yang berfokus pada remaja usia 13-17 tahun, mengidentifikasi kecemasan dan depresi, intimidasi, serta penyalahgunaan narkoba dan alkohol sebagai kekhawatiran utama.
Apalagi, remaja saat ini menghadapi kompleksitas yang lebih besar dalam hubungan antarpribadi mereka dibandingkan kebanyakan orang dewasa.
Meluasnya komunikasi digital telah mengubah dinamika cara remaja berinteraksi dengan masyarakat secara mendasar.
Akibatnya, banyak remaja kini merasa kekurangan dalam keterampilan komunikasi interpersonal yang penting, seperti kemampuan untuk menguraikan isyarat sosial secara efektif.
Kekurangan ini sebagian besar disebabkan oleh ketergantungan yang berlebihan pada teknologi.
Rata-rata remaja menghabiskan lebih dari sembilan jam sehari menggunakan perangkat elektronik.
Pola keterlibatan dan konsumsi media sosial tidak hanya mengubah cara remaja berkomunikasi, tetapi juga memengaruhi cara remaja mendekati hubungan sosial, dunia akademis, kesehatan, aktivitas fisik, dan aspek lainnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News