GenPI.co - Fakultas Biologi UGM membagikan tips pengolahan sampah terutama organik dengan memakai teknologi sederhana yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pelatihan pengelolaan sampah di Fakultas Biologi UGM ini melibatkan sebanyak 60 peserta dari rumah sakit dan pondok pesantren, pada 7 sampai 9 Agustus 2023.
Dosen Fakultas Biologi UGM Dwi Umi Siswanti mengatakan ada sembilan spesies mikrobia yang bisa dimanfaatkan untuk mengubah sampah organik menjadi kompos.
Dalam proses pembuatan kompos ini, juga ditekankan mengenai pentingnya penambahan biofertilizer supaya proses degradasi bisa lebih cepat dibanding cara konvensional.
Pemanfaatan biogertilizer ini pun cukup mengencerkannya dengan rasio biofertilizer dan air 1:11. Cairannya selanjutnya dimasukkan ke dalam sprayer lalu disemprotkanm ke sampah yang dicacah.
Setelah sampah organik disemprot, tahapan selanjutnya ditutup terpal. Setiap dua hari sekali kemudian sampak dibalik dan ditutup kembali.
“Tahapan itu diulang sampai dua minggu. Baru kemudian dikeringkan dan diayak untuk dikemas. Pupuk kompos pun siap digunakan,” katanya dikutip dari laman UGM, Selasa (8/8).
Narasumber lainnya, Sukirno mengungkapkan mengenai pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik cair memakai metode vermicomposting dengan maggot.
“Maggot yang digunakan yakni yang berasal dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF),” ujarnya.
Sedangkan proses pembuatannya dari sisas makanan yang dihasilkan rumah tangga dimasukkan ke digester berbentuk ember tumpuk.
“Limbah itu kemudian difermentasikan dengan memakai maggot BSF, sehingga fermentasi bisa lebih efektif dan cepat,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News