GenPI.co - BMKG memberikan penjelasan mengenai fenomena langka salju turun di Tembagapura, Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Prakirawan BBMKG Jayapura Septiana Monicasari mengatakan fenomena tersebut merupakan dampak dari musim hujan yang saat ini masih terjadi di Tembagapura.
Dia mengungkapkan musim hujan di daerah itu diprediksi masih terjadi sampai Agustus 2023 mendatang.
“Musim hujan masih terjadi, sehingga ada potensi peningkatan terbentuknya awan hujan,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (27/7).
Septiana mengungkapkan turunnya salju di Tembagapura, Mimika pada Minggu (24/7) itu adalah fenomena langka di Indonesia yang merupakan daerah tropis.
Salju yakni partikel es kecil dalam awan, kemudian menyatu membentuk kristal es. Setelah membesar, akhirnya jatuh ke permukaan bumi.
Kristal es yang terbentuk di awan itu karena suhu atmosfer di bawah titik beku 0 derajat Celcius. Selanjutnya jatuh ketika suhu permukaan tanah kurang dari 5 derajat Celcius.
Septiana menyampaikan faktor lain pembentukan salju juga bisa karena kondisi udara yang sangat lembap.
Dia menyebut jenis awan yang bisa menurunkan salju yakni Nimbostratus, dengan karakter cukup tebal dan menyebar seperti kabut.
“Awan Nimbostratus mirip dengan kabut tebal dan memiliki warga kelabu,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News