GenPI.co - Di balik euforia pemutaran film Joker pada pekan ini, terselip kontroversi di kalangan penonton. Mereka menilai Film Joker yang diperankan oleh aktor Joaquin Phoenix dianggap memicu kekerasan. Walhasil Kepolisian New York (NYPD) turun tangan mengawasi pemutaran perdana, Jumat (4/10).
Dilansir The Hollywood Reporter, Kepala Patroli Kepolisian New York, Rodney Harrison telah menginstruksikan semua daerah di kota tersebut melakukan pengamanan di bioskop-bioskop yang memutar Joker. Meski demikian, ia tak menganggap hal ini sebagai bentuk ancaman.
Baca juga :
Nggak Bakal Nyesel Nontonnya, Ini 4 Fakta Film Joker yang Keren
Tayang Perdana Hari Ini, Joker Menuai Banyak Kontroversi
Joker Sabet Penghargaan Tertinggi Festival Film Venice 2019
"Tidak ada ancaman khusus atau kredibel pada saat ini, dan pemutaran film ini akan terus dipantau secara ketat," ujar Harisson.
Untuk pengawasan ini, pihaknya akan mengerahkan personel sesuai dengan kebutuhan dari bioskop tersebut. Sedianya penjagaan ini akan dilakukan di kota lain di Amerika Serikat, seperti Lis Angeles dan San Fransisco selama film Joker diputar.
Sementara itu, jaringan bioskop utama di Amerika Serikat telah mengumumkan, bahwa mereka akan memberlakukan larangan topeng, kostum dan senjata mainan di pemutaran Joker, pada 4 Oktober.
“Sebuah buletin yang dikeluarkan oleh pejabat militer Amerika Serikat di sebuah pangkalan di Oklahoma menunjukkan, bahwa FBI telah mengumpulkan intelijen dari potensi penembakan massal yang kredibel,” demikian dikutip Landmark Theaters.
Seperti diketahui, penjagaan ketat ini berawal dari kejadian penembakan massal Colorado yang terjadi pada 2012 silam. Kala itu, pria bernama James Holmes menembak secara membabi buta penonton film The Dark Knight Rises di bioskop Aurora. Sebanyak 12 korban jiwa jatuh dari insiden ini.
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News